Oleh Virama Isaroh

Mahasiswa STAINU Temanggung. 

Bulan Rabiul Awwal merupakan bulan yang tidak asing bagi kalangan umat muslim. Di bulan Robiul awal ini Nabi Muhammad lahir dari ibu yang bernama Aminah dan ayah bernama Abdullah.nabi dilahirkan di kota Makkah pada hari Senin, 12 Robiul Awal pada tahun pertama sejak peristiwa tentara bergajah atau Amul Fiil atau tahun 571 Kalender Romawi. seluruh umat muslim di dunia berbahagia merayakan kelahiranNabi Muhammad SAW.

 

Kita sebagai umat muslim sering mengadakan maulid nabi untuk memperingati kelahran Nabi Muhammad.Namun ada perselisihan untuk merayakan maulid nabi tersebut. Ada yang berkata kalau merayakan maulid nabi itu Bid’ah, dan yang dimaksud Bid’ah adalah perbuatan yang dikerjakan tidak menurut contoh yang sudah ditetapkan atau mengadakan sesuatu tanpa ada contoh, dan perbuatan bid’ah itu ada dua bagian yaitu bid’ah dalam adat istiadat dan bid’ah di dalam Ad-Dien (Islam). Yang dimaksud dengan bid’ah dalam adat istiadat seperti penemuan-penemuan baru dibidang IPTEK sedangkan bid’ah di dalam Ad-Dien (Islam) hukumnya haram karena yang ada didalam Dien itu adalah Tuqifi (tidak bisa dirubah-rubah) Rasulullah SWA bersabda ‘’barang siapa mengadakan hal yang baru atau berbuat yang baru di dalam urusan kami ini yang bukan dari urusan tersebut, maka perbuatannya di tolak (tidak terima)’’. Dan diriwayatkan lain :’’barang siapa yang berbuat suatu amalan yang bukan didasarkan urusan kami, maka perbuatannya ditolak’’.

 

Sebelum kita mengatakan kalau maulid nabi itu bid’ah atau bukan bid’ah, kita pahami dulu tentang maulid itu apa? Kata maulid atau milad dalam bahasa arab berarti hari lahir. Jika kita memperingatinya, didalamnya pasti mengandung suat tujuan kebaikan bagi kita semua khususnya bagi orang yang memperingatinya atau bagi umat muslim. Entah itu memperingatinya dalam bentuk hal apa pun yang pastinya tidaklah membuat kesengsaraan bagi orang lain. Kenapa hari itu diperingati? pasti berkaitan dengan sejarah agar dikenang oleh orang banyak dan dapat diambil hikmahnya dari kisah sejarahnya tersebut.

 

Apa itu sejarah? Sejarah adalah kajadian tentang masa lampau, khususnya bagaimana kaitannya dengan manusia atau ilmu yang menyelidiki perkembangan peristiwa dan kejadian-kejadian di masa lampau yang tersusun secara sistematis (teratur dan rapi). Apakah di zaman nabi ada suatu perayaan ataupun peringatan?

 

Sejumlah pendapat mengatakan bahwa peringatan maulid nabi sudah di lakukan oleh nabi Muhammad SAW. Sebagaian pendapat lain mengatakan bahwa para sahabat juga menghargai kelahiran Nabi Muhammad. Ada tiga teori asal-usul perayaan maulid nabi. Pertama, perayaan maulid nabi diadakan oleh kalangan dinasti ubaid (Fathimi) di Mesir yang berhaluan Syiah Ismailiyah (Rafidhah). Mereka berkuasa di Mesir pada tahun 362-567 hijriyah. Perayaan dilakukan sebagai salah satu perayaan saja.

 

Teori kedua, maulid nabi berasal dari kalangan ahlus sunnah oleh gubernur irbil di wilayah Irak, sultan Abu Said Muzhaffar Kukabri. Dikisahkan, saat perayaan maulid nabi dilakukan mengundang para ulama dan seluruh rakyatnya. Juga memberikan hadiah, hidangan hingga sedekah kepada fakir miskin.

 

Teori yang ketiga, perayaan maulid nabi diadakan pertama kali oleh sultan Shalahudin Al Ayyubi atau Muhammad Al Fatih, tujuanya untk meningkatkan semangat jihad kaum muslimin, dalam rangka menghadapi perang salib melawan kaum Salibis dari Eropa dan merebut Yarussalam. Sementara di Negara Indonesia sendiri sejarah maulid nabi berkembang di tangan wali songo atau sekitar 1404 masehi. Perayaan tersebut dilakukan demi menarik hati masyarakat memeluk agama islam.

 

Dengan cara apa kita memperingati maulid nabi? Masyarakat muslim di Indonesia umumnya menyambut maulid nabi denagn mengadakan perayaan-perayaan keagamaan seperti membaca shalawat nabi, pembacaan syair barjanji dan pengajian.

 

Membaca Sholawat Nabi ataupun Barjanji berarti juga membaca sejarah Nabi bagaimana biografi dan kehidupan beliau yang dikisahkan di dalam kitab-kitab tersebut, sehingga bertambah rasa cinta kita kepada beliau Nabi Muhammad SAW. Nabi pun juga membaca sejarah melalui Al-Qur’an yang diturunkan melalui jibril yang mengisahkan bagaimana keadaan Nabi terdahulu dan keadaan umat terdahulu. Maulid bukan hanya untuk mengenal dan menambahkan rasa cinta kita kepada Nabi namun juga sebagai ungkapan rasa syukur kita yang telah menyelamatkan kita dari alam kegelapan menuju alam yang terang menerang.

 

Bukankah kelahirahan Nabi Muhammad Saw merupakan Rahmat yang paling besar dari Allah ? Iya, dan sudah sempatasnya kita sebagai umat muslim bergembira dengan kelahiran beliau yang selalu kita teladani kehidupannya, sebagai tanda ungkapan rasa cinta dan syukur kita kepada Nabi Muhammad SAW. Semoga dengan merayakan Maulid Nabi bertambahnya rasa cinta kita kepada baginda Nabi Muhammad dan kelak mendapatkan syafaatnya di hari kiamat nanti.

Bagikan :

Tambahkan Komentar