Temanggung, Jawa Tengah– Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) menggelar pecan penerimaan anggota baru (PPAB) sebagai proses pengkaderan organisasi dalam rangka mempersiapkan kader meneruskan tongkat estafet kepemimpinan organisasi yang sifatnya berjenjang hingga tingkat nasional.

 

Dengan mengangkat tema ‘Merawat Indonesia Mengukuhkan Kemerdekaan’, di gelar dari tanggal 27-28 Maret 2021, di Kadang Kawruh, Tegowanu, Kaloran. Ketua Dewan Pemimpinan Cabang GMNI Kabupaten Temanggung Muhammad Ishak(Bung Ishak) yang hadir dalam acara PPAB itu mengatakan, rangkaian kaderisasi ini sudah menjadi syarat mutlak bagi setiap mahasiswa yang bergabung di GMNI untuk dibentuk menjadi manusia yang memiliki Nation dan Character Building. “Ini syarat mutlak bagi mereka dalam upaya menjadi kader yang militan, progresif, dan revolusioner,” kata Ishak pada minggu 28 Maret 2021.

 

Dalam perjuangan ini, Ishak mengharapkan agar setiap kader memiliki kesabaran revolusioner. Terutama, mengenai ancaman yang muncul dari kelompok-kelompok intoleran, yang ingin menganti Pancasila sebagai ideologi negara.

 

“Harapkan kami kader GMNI menjadi garda terdepan dalam melawan setiap gangguan yang mengancam kedaulatan NKRI. Serta menumbuhkan kesabaran revolusioner dalam setiap gerak perjuangannya, sebagaimana yang disampaikan oleh Bung Karno,” tegasnya.

 

Acara ini di ikuti beberapa mahasiswa dari kampus seperti, STAINU Temanggung, UMM, STIE Semarang dan Universitas Terbuka (UT), acara ini juga dihadiri DPC GMNI Wonoso Oleh Bung Ariyadi dan Bung Yulian.

 

Sementara itu, Ketua Panitia Acara PPAB Muhammad Khoiri Azmi mahasiswa Prodi PG MI (STAINU Temanggung) mengatakan, pelaksanaan acara sengaja dilakukan bertepatan dengan hari ulang tahun GMNI ke-67 yang bertujuan untuk menapak tilas semangat para pejuang revolusioner.

“Kami menggelar acara ini bertepatan dengan hari kelahiran GMNI ke-67, sekaligus dalam rangka merefleksikan semangat para pejuang, terutama pada pemikiran-pemikiran Bung Karno,” sebut dia.

 

Untuk diketahui, GMNI memiliki azas perjuangan Marhaenisme sesuai dengan apa yang diajarkan Bung Karno, dengan moto yang sangat membumi yakni Pejuang Pemikir – Pemikir Pejuang. Dalam semboyannya “Jikalau aku semisal diberikan dua hidup, oleh Tuhan dua hidup ini akan ku persembahkan untuk tanah air dan bangsa”. Merdeka. (HTm44/Iis Narahmalia)

Bagikan :

Tambahkan Komentar