Oleh: Diyah Ayu Mukaromah
Mahasiswa PIAUD V STAIUNU Temanggung
Usia dini merupakan usia yang kritis atau paling
menentukan dalam pembentukan karakter dan kepribadian seseorang. Memperoleh
kesempatan dalam mengoptimalkan tugas-tugas perkembangan pada usia dini sangat
menetukan keberhasilan perkembangan anak selanjutnya. Setiap insan pada
hakikatnya memiliki potensi kreatif sejak lahir, walaupun setiap manusia berbeda
dalam keahlian yang dimiliki.
Hal yang demikian bisa dilihat dari perilaku bayi
dalam mengekspresikan apapun yang ada di sekitar secara alamiah. Mereka dapat
merasakan warna, cahaya, gerakan dan bunyi. Selain itu kita juga dapat melihat
dari anak usia dini yang senang bertanya, itu menunjukkan bahwa anak tersebut
memiliki rasa ingin tahu yang sangat besar. Ditinjau dari segi pendidikan,
kreativitas dapat ditingkatkan dan perlunya pelatihan dan bimbingan agar supaya
kreativitas tersebut bisa berkembang dengan baik. Maka dari itu sebagai
pendidik dan orangtua khususnya perlu memupuk keahlian anak sejak dini agar
tidak menjadi keahlian yang terpendam nantinya. Namun, di era modern ini banyak
sekali orangtua jaman now yang lebih mengedepankan keunggulan akademisnya
dibandingkan kreativitas anak, sehingga anak akan merasa tertekan bahkan bisa
mengakibatkan anak stres karena banyak tuntutan.
Perlu kita ketahui, kreativitas adalah suatu
kemampuan dalam menciptakan atau sebagai sarana memberikan ide-ide yang kreatif
untuk menyelesaikan masalah sehingga untuk jiwa yang peduli sesama. Supriyadi
menyatakan bahwa kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu
yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata yang berbeda dengan yang lain
dan belum pernah ada.
Oleh karena itu, kreativitas adalah sebagai salah
satu kemampuan seseorang dalam menciptakan sesuatu ide yang baru dengan
memiliki gagasan yang berbeda. Maka, pengertian dalam menciptakan kreativitas
tinggi akan menumbuhkan ide atau sebuah keinginan yang baru dari pemikiran yang
memiliki kemampuan untuk menciptakan tindakan sesuatu yang bermanfaat.
Manusia bernapas secara tidak langsung. Artinya udara
untuk pernapasan tidak berfungsi secara langsung melalui permukaan kulit.
Difusi udara untuk pernapasan pada manusia terjadi di bagian dalam tubuh, yaitu
geembung paru-paru. Pada pernapasan secara tidak langsung, udara masuk ke dalam
tubuh manusia dengan perantara alat-alat pernapasan. Bernapas adalah proses
menghirup oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida.
Sistem pernapasan artinya organ saluran yang
berfungsi dalam proses pernapasan atau respirasi itu sendiri. Alat-alat
pernapasan manusia terdiri dari rongga hidung, faring (tekak), laring (pangkal
tenggorokan), trakea (batang tenggorokan), bronkus (cabang tenggorokan), dan
pulmo (paru-paru).
Organ pertama yang membantu sistem pernapasan adalah
rongga hidung. Rongga hidung merupakan rongga tempat masuknya udara untuk kita
bernapas. Pada rongga hidung terdapat rambut hidung yang berfungsi menyaring
udara yang masuk ke rongga hidung. Di rongga hidung juga terdapat ujung-ujung
syaraf pembau. Syaraf pembau berguna untuk membedakan mana bau parfum, bau
sampah, maupun bau makanan.
Organ yang selanjutnya yaitu laring atau pangkal
tenggorokan, berfungsi sebagai tempat melekatnya pita suara. Di dalam laring
inilah suara kita dihasilkan. Organ ketiga adalah trakea. Trakea terletak di
depan kerongkongan dan terdiri dari tulang-tulang rawan berbentuk cincin. Pada
trakea terdapat katup yang berfungsi untuk membuka dan menutup saluran
pernapasan. Kemudian organ yang keempat adalah bronkus, yaitu cabang batang
tenggorokan yang menghubungkan antara trakea dan paru-paru.
Kemudian organ yang selanjutnya ada bronkiolus yang
merupakan cabang dari bronkus dan terdapat di dalam paru-paru. Orga`n terahr
`adalah paru-paru. Paru-paru terletak di `dalam rongga dada dan terdiri dari 3
gelambir pada paru-paru kanan dan 2 gelambir pada paru-paru kiri. Di dalam
paru-paru terjadi pertukaran udara kotor yang mengandung karbondioksida dengan
udara bersih yang mengandung oksigen.
Melalui
sistem pernapasan manusia, kita dapat menumbuhkan kreativitas anak yaitu dengan
cara membuat alat peraga pernapasan manusia yang terbuat dari botol.
Adapun
alat dan bahannya adalah; botol plastik bekas, balon 2 buah, bolpoin bekas,
karet gelang, isolatif, solder dan gunting. Untuk cara pembuatan, pertama tama
kita lubangi tutup botol dengan solder, kemudian buang tutup atas dan bawah
bolpoin bekas, lalu masukkan ke tutup botol yang sudah di beri lubang.
Setelah
itu, ikat satu balon pada bolpoin yang berada di dalam tutup botol, kemudian
ambil botol bekas , potong bagian bawahnya. Lalu tutup bagian bawah botol yang
dipotong dengan balon yang sudah disiapkan rekatkan dengan isolatif pada balon
yang digunakan untuk menutup botol dan alat peraga siap digunakan. Adapun cara
penggunaannya yaitu; Botol diibaratkan sebagai tubuh manusia, bolpoin sebagai
batang tenggorokan, balon sebagai paru-paru. Ketika balon pada alas botol
ditarik ke bawah, maka balon paru-paru akan mengembang.
Alat
peraga tersebut dapat kita gunakan untuk pengenalan cara kerja sistem
pernapasan pada manusia kepada anak. Dengan demikian anak akan tertarik dengan
pembelajaran tersebut. Anak akan mengetahui apa yang akan terjadi jika kita
mengembangkan perut maka paru-paru akan mengembang. Kita menjelaskan satu
persatu fungsi dari masing-masing bagian alat pernapasan tersebut.
Pendidik
berharap melalui alat peraga pernapasan ini, bisa menumbuhkan kreatifitas sains
anak dan juga dapat memanfaatkan barang-baraang bekas di sekitar kita untuk pembelajaran.
Cara ini
dapat memudahkan pendidik PAUD mengenalkan sains kepada anak sesuai jenjangnya.
Melalui alat peraga pernapasan, alat dan bahannya pun sudah menarik bagi anak,
misalnya balon yang berwarna warni. Anak menyukai balon dan warna-warna yang
mencolok. Mungkin cara ini sangat efektif diterapkan dalam pembelajaran PAUD
untuk menunjang kreativitas sains anak.
Tambahkan Komentar