Oleh : Mar’atussolichah
Prodi PGMI STAINU Temanggung
Biodata Buku :
Judul : Filsafat Umum Zaman Now
Penulis : Hamidulloh Ibda
Penerbit : CV. Kataba Group
Tahun Terbit : Agustus 2018
ISBN : 978-602-50213-3-6
Tebal Buku : 218 hlm.
Dalam buku ini dijelaskan mengenai
konsep dan hakikat diri sendiri. Sejatinya diri manusia adalah makhluk sosial
yang tidak bisa hidup sendiri dan membutuhkan makhluk lain untuk bertahan hidup.
Ada beberapa pertanyaan mendasar tentang diri. Yakni, siapa diri ini ? Untuk
apa diri ini ada ? Apakah dirimu adalah dirimu sendiri ? Dan apakah dalam
dirimu ada diri-diri yang lain ?(hlm.73)
Dengan merenung, memahami tentang harga
dalam diri, tentang pemahaman pribadi dalam diri, maka kita akan dapat
mengetahui atau memahami mengenai hakikat diri ini. Karena dalam perenungan
diri terdapat nilai kehidupan yang tinggi, untuk itu dalam kajian ini kita
diajak untuk mengenal diri sendiri sebelum mengenal orang lain. (hlm.74)
Diri merupakan pusat dalam pribadi
dirinya sendiri, untuk itu hanya diri sendirilah yang dapat memahami karakter
pribadi dirinya sendiri dan bukan dari pemahaman orang lain.
William james berpendapat bahwa diri
terdapat dari empat komponen, yaitu 1] Diri spiritual; 2] Diri Kebendaan; 3]
Diri sosial; dan 4] Diri badaniah. Diri spiritual menyangkut terhadap kepuasan
yang kita rasakan, bukan apa yang kita lihat dan apa yang kita punyai. Diri
kebendaan meliputi benda-benda yang kita lihat sebagai bagian dari diri kita,
misalnya pakaian, sepatu, dan yang lainnya.(hlm.77)
Diri sosial merupakan segala sesuatu yang berhubungan dengan
interaksi ataupun sosialisasi terhadap orang lain. Diri sosial setiap individu pasti berbeda dengan
diri sosial yang lain. Sedangkan diri badaniah merupakan diri yang berhubungan
dengan fisik seseorang, misalnya seperti kurus, tinggi, gemuk, dan yang
lainnya.(hlm.77)
Dari situlah pentingnya konsep diri,
jati diri, ataupun hakikat diri dalam setiap diri manusia. Dari sisi ini, jika
manusia bisa mengenali dirinya sendiri, maka dengan mudah ia mengenali orang
lain bahkan mengenali Penciptanya sendiri. Saat ilmu modern belum berkembang
seperti ini, orang Nusantara sudah menggunakan doktrin sebuah rumus yang
berbunyi “ berbuat baik kepada orang lain hakikatnya berbuat pada diri sendiri,
berbuat buruk pada orang lain hakikatnya berbuat buruk pada diri sendiri.(hlm.78)
Semua itu akan mudah dipahami jika seorang
diri sudah bisa memahami dirinya sendiri, memahami pribadi dan karakteristiknya
diri sendiri. Hal itu sangat penting untuk dipahami dan dikaji karena semua
permasalahan akan kembali pada diri sendiri bukan orang lain. (hlm.78)
Kekurangan buku
Dalam pembahasan buku terdapat beberapa kalimat
yang sulit untuk dipahami maknanya.
Kelebihan buku
Meskipun buku ini terdapat beberapa kalimat
yang sulit dipahami namun pembahasan dalam isi buku ini begitu lengkap. Buku
ini juga mempunyai cover yang menarik.
Tambahkan Komentar