Oleh
: Maimunah
Prodi
PGMI STAINU Temanggung
Biodata
Buku :
Judul : Filsafat Umum Zaman Now
Penulis : Hamidulloh Ibda
Penerbit:
CV. Kataba Group
Tahun
Terbit : Agustus 2018
ISBN:
978-602-50213-3-6
Tebal
Buku : 218 hlm
Dalam
buku ini dijelaskan mengenai hakikat
manusia. Manusia merupakan makhluk paling unik di antara makhluk lainnya.
Manusia memiliki peranti yang lengkap, dari aspek akal, nafsu, hati, pikiran
perasaan, fisik, dan lainnya. Maka di dalam Alquran (QS At-tin: 4). Allah Swt
menyatakan manusia diciptakan dalam sebaik-bainya bentuk., ahsanu taqwim.
Artinya, manusia diciptakan dalam tampilan dan sosok fisikal yang sedemikian
rupa memenuhi standar dan syarat untuk bisa menjalani kehidupannya di dunia
yang penuh masalah ini. (hlm. 56).
Filsafat manusia
merupakan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dengan system filsafat yang
secara khusus menyoroti tentang hakikat atau esensi manusia yang paling dalam.
Filsafat manusia berisi tentang kajian fundamental tentang pengetahuan dan
pengalaman segala dimensi manusia yang dilaksanakan dengan cara rasional,
metodologis-sistematis dengan filosofis-reflektif dengan tujuan memahami
manusia sedalam-dalamnya. (hlm. 58).
Al-Farabi dalam
menyikapi hakikat manusia menggunakan teori emanasi yang dinamakan nadhariatul-faidl
dengan uraiannya sendiri, pada mulanya Al Farabi menerima sebuah prinsip
Aristotelianisme yang menyatakan Tuhan itu adalah “akal yang berpikir”. Al
Farabi menamakannya akal murni. Akal murni itu Esa adanya, dalam arti akal itu
berisi satu pikiran saja, yakni senantiasa memikirkan dirinya sendiri. Jadi
Tuhan itu akal yang berpikir (aqil) dan dipikirkan (ma’qul).
Dengan ta’aqul ini mulailah ciptaan Tuhan. (hlm. 69).
Ibnu Sina menyatakan
bahwa manusia terdiri dari unsur jiwa dan jasad. Jasad dengan segala
kelengkapannya yang ada merupakan alat bagi jiwa untuk melakukan aktifitas atau
kerja. Namun dengan bertambahnya usia jasad itu akan mengalami kefanaan setelah
berpisah dengan jiwa. Jadi menurut Ibnu Sina hakikat manusia adalah jiwa bukan
jasad. (hlm.69).
Plato menyajikan
teori tiga elemen jiwa ke dalam imajnasi-imajinasi yang halus, dengan
membandingkan jiwa seperti kereta kuda, ditarik seekor kuda putih (roh) dan
kuda hitam (nafsu), dikendarai oleh seorang penunggang kuda (rasio) yang terus
berusaha mengontrol laju kereta. Menyatakan bahwa roh biasanya ada disamping
rasio ketika konflik batin muncul. Namun, roh suatu saat merupakan elemen yang
berbeda dalam pikiran, pasti ada beberapa pikiran yang bertentangan dengaan
rasio. Kasus ini dapat dilihat dari pengalaman masing-masing manusia. Aspek
sosial yang tidak dapat dihilangkan dari teori hakikat manusia menurut Plato
sebagai sifat alami bagi kemanusiaan. (hlm. 70).
Menurut Ali Syari’ati,
manusia merupakan gabungan dari lumpur dan roh Allah, manusia adalah dzat yang
berdimensi, makhluk bersifat ganda, yang jelas berbeda dengan makhluk Allah
yang unidimensional. (hlm. 70).
Keunikan manusia
selalu berkembang menyesuaikan zaman. Pasalnya manusia merupakan makhluk Tuhan
paling unik dan bisa menjadi manusia unggul. Manusia bisa berpoteensi menjadi
ubermens, superman, ulul albab, intelektuaal organik, dan lainya. Untuk itu
memahami diri sendiri, orang lain, setan, malaikat, Tuhan, dan alam menjadi
kewajiban manusia sebagai makhluk yang unik. Jangan sampai manusia menjadi hina
dari hewan. (hlm. 72).
Kelebihan Buku
Merupakan buku yang
sangat menarik karena di dalamnya berisi pengetahuan yang luas dan cocok
dijadikan sebagai bacaan bagi kalangan mahasiswa maupun kalangan umum.
Kekurangan
buku
Di dalam buku
ini banyak kata asing yang mungkin sulit untuk dipahami maknanya, apalagi
dibaca oleh kalangan awam.
Tambahkan Komentar