Judul :  Pancasila Sebagai Identitas Nasional
Penulis: M.Taufik, S.H., M.H., Diyan Isnaeni, S.H., M.Hum., Dr. H. Mariyadi, S.H., M.H., Prof. Dr. H Yaqub Cikusin, S.H., M.Si., Dr. Hj. Rahmatul Hidayati, S.H., M.H., Dr. H. Suratman, S.H., M.Hum., Drs. H. Mohammad Bakar Misbakul Munir, M.H., Umar Said Sugharto, S.H., M.H., Dr. H. Abdul Rokhim, S.H., M.H., Hayat , S.AP., M.Si. Drs. Noorhudha Muchsin, B.E., M.M., Dr. Ir. Sumartono, M.P.,

Penyunting : Hayat dan H. Suratman
Penerbit : Baskara Media, Aditya Media Group
Penerbit : Cetakan Pertama, Juli 2018
Ukuran : 15 x 23 cm
Peresensi : Ikhlas Jauhari
Jumlah halaman : xii + 382 halaman

Sebagai identitas nasional, Pancasila sebagai kepribadian bangsa harus mampu mendorong bangsa Indonesia secara keseluruhan agar tetap berjalan dalam koridornya yang bukan berarti menentang arus globalisasi, akan tetapi lebih cermat dan bijak dalam menjalani dan menghadapi tantangan dan peluang yang tercipta. Bila menghubungkan kebudayaan sebagai karakteristik bangsa dengan Pancasila sebagai kepribadian bangsa, tentunya kedua hal ini merupakan suatu kesatuan layaknya keseluruhan sila dalam Pancasila yang mampu menggambarkan karakteristik yang membedakan Indonesia dengan negara lain.Naskah Pancasila .                                               

Identitas Nasional merupakan suatu konsep kebangsaan yang tidak pernah ada padanan sebelumnya. Perlu dirumuskan oleh suku-suku tersebut. Istilah Identitas Nasional secara terminologis adalah suatu ciri yang dimiliki oleh suatu bangsa yang secara filosofis membedakan bangsa tersebut dengan bangsa lain. Eksistensi suatu bangsa pada era globalisasi yang sangat kuat terutama karena pengaruh kekuasaan internasional. Menurut Berger dalam The Capitalist Revolution, eraglobalisasi dewasa ini, ideology kapitalisme yang akan menguasai dunia. Kapitalisme telah mengubah masyarakat satu persatu dan menjadi sistem internasional yang menentukan nasib ekonomi sebagian besar bangsa-bangsa di dunia, dan secara tidak langsung juga nasib, sosial, politik dan kebudayaan.

Perubahan global ini membawa perubahan suatu ideologi, yaitu dari ideologi partikular kearah ideology universal dan dalam kondisi seperti ini kapitalismelah yang akan menguasainya. Dalam kondisi seperti ini, negara nasional akan dikuasai oleh negara transnasional yang lazimnya didasari oleh negara-negara dengan prinsip kapitalisme. Konsekuensinya,negara-negara kebangsaan lambat laun akan semakin terdesak. Namun demikian, dalam menghadapi proses perubahan tersebut sangat tergantung kepada kemampuan bangsa itu sendiri.

Ciri khas suatu bangsa yang merupakan local genius dalam menghadapi pengaruh budaya asing akan menghadapi Challenge dan response. Jika Challenge cukup besar sementara response kecil maka bangsa tersebut akan punah, dan hal ini sebagaimana terjadi pada bangsa Aborigin di Australia dan bangsa Indian di Amerika. Namun demikian jika Challance kecil sementara response besar maka bangsa tersebut tidak akan berkembang menjadi bangsa yang kreatif.

Oleh karena itu agar bangsa Indonesia tetap bisa berpartisipasi dalam menghadapi globalisasi maka harus tetap meletakkan jati diri dan identitas nasional yang merupakan kepribadian bangsa Indonesia sebagai dasar pengembangan kreatifitas budaya globalisasi. Sebagaimana terjadi di berbagai negara di dunia, justru dalam era globalisasi dengan penuh tantangan yangcenderung menghancurkan nasionalisme, muncullah kebangkitan kembali kesadaran nasional.

Didalam buku”Pendidikan Pancasila” ini menjelaskan secara rinci mengenai pancasila,buku ini sangat rekomendasi buat  para mahasiswa agar para mahasiswa tetap tahu apa identitas nasional bangsa kita(Pancasila).



Bagikan :

Tambahkan Komentar