Plumbon, Hariantemanggung.com - Mujahadah manaqib diadakan rutin setiap Minggu
legi di pondok Pesantren Salafi Ringin Putih Plumbon, Temanggung, yang dipimpin oleh bapak KH. Abdul
Rosyid, Minggu (8/9/2019).
Mujahadah tersebut dihadiri oleh santri PP. Ringin Putih dan santri PP.
Safinatunaja, jamaah dari Plumbon maupun desa sekitarnya.
Diawal mujahadah pukul 08.00 wib., diisi tausiyah menyongsong tanggal
10 Muharram (Asy syuro) yang dianggap hari istimewa, karena beberapa hal. Mulai
dari Allah menerima taubat Nabi Adam karena sudah makan buah khuldi; Allah
mengangkat Nabi Idris ke langit; Allah menyelamatkan Nabi Nuh beserta
pengikutnya dari banjir bandang; Allah menyelamatkan Nabi Ibrahim dari kobaran
api; Allah menyembuhkan kebutaan Nabi Ya'kub; Allah menyembuhkan sakit tahunan
Nabi Ayub; Allah mengeluarkan Nabi Yunus dari perut ikan hiu.
“Kemudian juga Allah menyelamatkan Nabi Musa dan umatnya dari serangan
Raja Firaun; Allah menerima taubat Nabi Daud dari nafsu semata; Allah memberi kerajaan pd nabi sulaiman; Allah
menciptakan bumi seisinya; Allah menurunkan hujan pertama kali dan Allah
menurunkan rahmat pertama kali", jelas bapak Abdul Rosyid.
“Sedangkan amaliyah pada tanggal 10 Muharram yaitu mulai dari puasa sunah
berniat syukur pada Allah SWT, solat sunah, silaturahmi, ziarah alim ulama, menjenguk
orang sakit, celaan, mengusap kepala anak yatim, sedekah, mandi berniat
menyucikan hati, membahagiakan keluarga, memotong kuku, membaca surat ikhlas 1000x",
tambah beliau.
Selang waktu setelah mujahadah dilakukan, terdapat tradisi yang
dilestarikan yaitu "Megonoan". Semua jamaah mujahadah makan nasi
megono bersama menggunakan tampah kayu yang diawali dengan doa "sego gono
dadi tombo" dengan harapan memakan nasi megono tersebut sebagai perantara
penyembuhan segala penyakit, pungkas beliau.
Mujahadah diakhiri pukul 11.00 wib. dengan salam-salam oleh seluruh jemaah.
(htm55).
Tambahkan Komentar