Oleh: Anisa Rachma Agustina
Mahasiswa Prodi PAI STAINU Temanggung

Setiap orang tua pasti memberikan uang saku kepada anaknya. Uang jajan anak SD di sekitar Kecamatan Jumo, Kabupaten Temanggung sekitar Rp. 5000. Bahkan adik saya meminta uang jajan sekitar Rp. 7000. Anak-anak menghabiskan uang jajannya untuk membeli jajanan maupun mainan. Orang tua bahkan tidak mengetahui uang jajan itu dibelanjakan jajanan apa saja. Namun yang sangat disayangkan pihak sekolah tidak ikut mengontrol jajanan anak SD. Makanan ringan yang banyak mengandung MSG, dan minuman yang mengandung pemanis buatan menjadi konsumsi mereka setiap hari.

Anak-anak SD belum bisa membedakan mana jajanan yang layak dikonsumsi dan tidak, mereka hanya merasakan kenikmatan pada jajanan yang mereka beli tanpa memikirkan kandungan atau efek samping jajanan tersebut. Makanan ringan seperti ciki mengandung MSG yang tidak baik apabila dikonsumsi berlebihan. MSG biasanya ditambkan ke makanan agar menjadi lebih lezat, namun para ahli kesehatan telah memperingatkan kalau bahan ini sangat berbahaya bagi kesehatan terutama bagi anak-anak dan wanita hamil.(Liputan6, 28/08/2018).

Pada minuman kemasan gelas, seperti teh, orson, maunupun minuman gelas beraneka  rasa mengandung pewarna, pengawet dan pemanis buatan. Yang apabila dikonsumsi berlebihan akan menimbulkan efek tidak baik pada tubuh, terkadang anak bisa tiba-tiba menderita batuk karena mereka terlalu banyak konsumsi miman gelas yang mengandung pemanis buatan itu.

Belum lagi para pedagang yang menjajahkan dagangannya didepan SD, mereka bersaing mendapatkan pelangan sebanyak-banyaknya dengan menggunakan perasa makanan seperti balado pedas, balado rasa jagung manis, soas botol unuk bakso yang biasanya terbuat dari tepung ubi dan pewarna makanan, harga saus itu amat murah dan dapat banyak tanpa kita tau kandungan yang ada pada saos itu. Agar menarik perhatian anak-anak.

Penggunaan MSG pada pedagang ini juga tidak ada pengawasan jadi pedagang dapat seenaknya menambahkan MSG ke makanannya. Dilansir dari helium.com, MSG masuk dalam kategori excitotixin atau neurotoksin. Jika dikonsumsi secara lama kelamaan (degeneratif) maka dapat merusak otak dan saraf, maka dari itu harus dikonsumsi secara normal. MSG juga memberikan efek ingin makan terus, karena memicu insulin dan ketagihan untuk makan sehingga dapat menyebabkan obesitas. (detikhealty 24/6/2018)

Disejumlah SMP maupun MTs di kecamatan Jumo, Kabupaten Temanggung saja penggunaan bumbu balado sudah dilarang, jadi untuk pedagang yang ingin menitipkan barang dagangannya ke kantin sekolahan dilarang menggunakan bumbu  balado. Larangan itu juga pada minuman kemasan yang mengandung pemanis dan pewarna buatan, jadi di sebagian SMP/MTs itu sudah ada larangan menjajahkan minuman kemasan gelas yang mengunakan pewarna, dan pemanis buatan. Mereka hanya diperkenankan menjual air mineral. Upaya itu dilakukan untuk menjaga siswa agar tidak jajan sembarangan. Upaya yang dilakukan pihak sekolah agar dapat membantu mengontrol jajanan apa saja yang dikonsumsi siswanya.

Seharusnya pihak Sekolah Dasar juga mengikuti aturan tersebut, dimana jajanan yang siswa mereka konsumsi harus benar-benar aman dan higienis. Pihak sekolah seharusnya memberikan arahan kepada pedangan, membuat seperti seminar kecil tentang apa saja yang boleh dijual di sekitar SD.

Anak SD adalah generasi penerus bangsa, dimana di SD anak-anak diajarkan menghitung dan membaca. Konsumsi jajanan yang sembarangan yang akan menghambat tumbuh kembang anak. Anak-anak harus dikontrol dan beri pengertian mana jajanan yang boleh mereka konsumsi mana yang tidak boleh. Peran orang tua dan guru yang paling dominan dalam kasus ini.

Mengurangi jajan sembarangan
Hal yang dapat dilakukan oleh guru dan orang tua agar anak tidak jajan sembarangan ialah yang pertama orang tua diharapkan membawakan bekal untuk anak, makanan yang dibuat ibu pasti lebih lezat dan higienis, bawakan anak bekal makanan yang dia suka, bentuk sedemikian rupa agar anak makan dengan lahab. Bawakan air minum menggunakan botol agar mengurangi sampah plastik.

Yang kedua yang dapat dilakukan adalah orang tua dan guru berkeordinasi untuk membagikan snak sehat penganti jajanan sembarangan, jadi setiap bulan orangtua harus membayar iuran untuk membeli snak sehat agar anak tidak jajan sembarangan. Snak itu berubah-rubah setiap hari agar anak tidak jenuh. Misalnya hari pertama susu kedelai, buah apel, kue. Hari kedua air mineral biskuit, buah jeruk, popcorn. Usahakan cari snak sehat yang disukai anak-anak.

Ketiga apabila ada  kantin, makanan yang dijual harus sesuai standar yang di tetapkan sekolahan, jadi sekolahan harus mempunyai standar tertentu makanan apa saja yang boleh dijual diarea sekolahan. Buat aturan yang tegas agar kantin sekolahan menyediakan jajanan ramah anak, jajanan yang tidak mengandung banyak MSG maupun pemanis buatan

Keempat membatasi pedagang yang berjualan didepan sekolah, pihak sekolah sebaiknya menutup pintu gerbang, agar siswa tidak bisa keluar dan jajan sembarangan. Seperti pedagang yang menggunakan gerobak maupun sepeda motor, karena pihak sekolah tidak dapat menjamin makanan yang mereka jual.

Kelima beri edukasi bahaya konsumsi MSG dan pemanis buatan yang berlebhan untuk tubuh kepada anak-anak agar mereka lebih berhati-hati dalam memilih jajanan. Misalnya membuat sebuah event yang menarik kepada anak-anak bisa dikemas dengan sebuah drama musikal agar anak lebih tertarik dan tidak ada kesan membosanan, supaya pesan yang kita buat sampe kepada mereka.
Bagikan :

Tambahkan Komentar