Ilustrasi go muslim

Oleh : Agustin Wulandari
Penulis adalah Mahasiswi Prodi PAI STAINU Temanggung

Kawasan cagar budaya situs Patiayam yang berskala nasional saat ini masih belum tuntas. Pemerintah perlu mendobrak adanya perkembangan di situs ini agar bisa lebih terkenal dan menjadi dinasti wisata nasional yang memberikan nuansa kepurbakalaan.

Bidang Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Kudus telah melakukan proses pengajuan sampai di Kemendikbud. Proses yang dilalui dalam pengajuan situs budaya ini tidaklah mudah. Banyak yang harus dilalui dan harus di proses. Dalam pengajuan ini banyak hal yang harus dikaji. Terkait dengan penetapan kawasan cagar budaya, katanya meliputi zona atau luas wilayah bangunan yang ada di Museum Purbakala Patiayam.

Dari informasi yang diterima bahwa pengajuan berkas yang diajukan ke provinsi sudah dikaji, kemudian sudah disampaikan ke pemerintahan pusat. Penetapan situs sebagai kawasan cagar budaya bertujuan untuk menunjang keberlangsungan konservasi benda kepurbakalaan yang banyak di temukan di berbagai wilayah yang tersebar di kawasan situs ini.

Di kawasan situs di temukan berbagai jenis temuan purbakala diantaranya yaitu fragmen gajah jenis stegodon (gajah purba), bovidae(babi rusa), tridagna(sejenis karang) atau jenis hewan purba lainnya termasuk moluska. Sampai sat ini terhitung ada 6.500 hingga 7.000 fragmen purbakala yang berasal dari hewan laut, rawa, dan darat. Bahkan di situs ini juga telah ditemukan fragmen tulang tengkorak manusia purba.

Sejumlah temuan-temuan tersebut sekarang di simpan di museum Patiayam yang masih berdidri dilahan pemerintah desa Terban, yang sampai sat ini masih banyak dikunjungi oleh para wisatawan. Menurut Rahmah(6/1) ia mengatakan bahwa pihaknya masih akan berusaha menjadikan Patiayam menjadi dinasti yang setara dengan sangiran. Apalagi potensi juga nilai sejarahnya tak kalah dengan situs sangiran.

Sementara itu keberlangsungan konservasi, sejauh ini masih dalam atau di bawah tanggung jawab Balai Pelestari Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran. Adanya usulan penetapan cagar budaya berskala nasional ini, pengelola museum situs Patiayam menanggapi positif akan hal tersebut. Demi kemajuan konverensi di situs Patiayam.

Dengan adanya situs ini pemerintah pusat sudah memberikan lampu hijau dengan diberikannya bantuan berupa anggaran. Namun masih adanya kendala yang di keluhkan berupa lahan. Pemerintah daerah berusaha untuk melakukan pengadaan lahan terutama di bagian belakang Museum Patiayam yang saat ini sudah berdiri. Pengadaan lahan tersebut diharapkan bisa segera direalisasikan tahun ini.

Mendobrak
Adanya penetapan Situs Patiayam sebagai kawasan situs, maka keaslian dan kekentalan nuansa kepurbakalaannya harus terpelihara dan terjaga. Dengan berdirinya situs ini maka pemerintah daerah perlu mendobrak pemerintah pusat agar apa yang di rencanakan kedepannya bisa segera terlaksana dan segera terealisasikan segera. Dengan segeranya tindakan yang dilakukan oleh pemerintah akan menimbulkan dampak yang baik pula yang akan di rasakan oleh masyarakat.  Karena selain dijadikan sebagai museum itu akan menjadi salah satu daya terik tersendiri yang akan di cium aroma keunikannya oleh para wisatawan-wisatawan. Baik dari lokal maupun manca negara.

Bagaimana dengan pemerintah pusat? Apakah perlu mendobrak pemerintah daerah? Sangat sekali perlu, karena dengan adanya saling keterkaitan antara pemerintah daerah dengan pusat maka akan menimbulkan rasa ingin segera menyelesaikan persoalan ataupun kendala-kendala yang sedang dihadapi.
Ketika kemendikbud juga dari pemerintah pusat sudah menyetujuinya maka dengan memperluas penambahan lahan akan segera di bangun dan di perluas lagi. Luasnya diperkirakan dari 20 hektare meningkat menjadi 50 hektare yang di nyatakan tersebar di desa Gondoarum, Tanjungrejo, Klaling, dan Desa Terban Kecamatan Jekulo. Perluasan daerah tersebut dalam rangka untuk mempermudah para peneliti yang menemukan fosil-fosil di daerah tersebut.

Dengan adanya anggaran yang sebisa mungkin terealisasi secepatnya, akan membuat pemerintah daerah lebih giat dan ada kemauan untuk gigih dalam menjaga,melestarikan, dan menggali lebih dalam lagi apakah masih ada peninggalan peninggalan purba yang masih belum di ketemukan. Dan dari hasil penelitian dinyatakan bahwa sisa sisa fosil tersebar luas tidak hanya berada di wilayah Kudus saja, melainkan juga tersebar luas ke arah kabupaten Pati.

Adanya situs Patiayam yang terletak di Kabupaten Kudus yang memiliki banyak tempat peninggalan sejarah. Situs ini merupakan tempat dimana kita bisa melihat berbagai macam fosil baik fosil manusia maupun fosil hewan purba. Dengan adanya situs ini kita dapat memanfaatkannya sebagai sumber belajar mengenai sejarah tentang kepurbakalaan.

Di situs ini sudah mulai banyak pengunjung yang penasaran dengan sejarah yang ada di dalamnya. Untuk itu jika situs ini di perluas maka akan menambah banyaknya pengunjung baik lokal maupun domestik yang berdatangan. Apalagi jika pemerintah pusat mempercepat pergerakannya maka akan lebih banyak peneliti yang akan melakukan penelitian karena saking banyaknya peninggalan yang masih belum ditemukan.
Situs Patiayam ini tidak hanya menarik pengunjung umum saja melainkan akan bermanfaat bagi para pelajar baik itu dari tingkat sekolah dasar sampai ke tingkat perguruan tinggi karena sangat bermanfaat dan akan menambah banyak wawasan yang akan di peroleh.

Menurut Kasmadi (1996:13) untuk meningkatakan semangat kebangsaan, cinta tanah air, cinta bangsa, dan cinta negara. Maka dari itu semakin cepatnya pergerakan pemerintah baik daerah maupun pusat maka akan ber dampak positif yang besar bagi masyarakatnya. Tidak hanya bermanfaat bagi kalangan dewasa saja, bahkan anak kecilpun bisa belajar sejarah untuk lebih dalam lagi.
Bagikan :

Tambahkan Komentar