Oleh Afi Maedina
Peresensi adalah Mahasiswi Prodi PAI STAINU Temanggung
Pemahaman masyarakat tentang tradisi yasinan selama ini masih sangat parsial. Oleh sebab itu, perlu dekonstruksi dan telaah ilmiah yang menjadikan masyarakat objektif empiris dalam mendudukkan serta memahami tradisi yasinan salah atu pendekatannya dengan menggunakan kacamata filsafat.

Dalam buku Tradisi-tradisi Islam Nusantara Perspektif Filsafat dan Ilmu Pengetahuan, dijelaskan tradisi yasinan merupakan pengajian rutin yang dilaksanakan oleh masyarakat dan dapat ditemukan diberbagai daerah, terutama di daerah pedesaan atau perkampungan yang masyarakatnya sebagian besar dari kalangan Nahdlatul Ulama’. (hlm. 206)
Yasinan sebagai sebuah agenda keagamaan yang ditransformasikan ke dalam kehidupan sosial kemasyarakatan dalam berbagai aspek kehidupan yaitu aspek kebersamaan, gotong-royong, kepekaan terhadap dinamika sosial, kepedulian dan saling menghargai antar tetangga dan masyarakat. (hlm. 218)
Tantangan dalam kehidupan sosial masyarakat yang paling ekstrim adalah dari dalam internalitasi umat islam itu sendiri, modernisasi yang berkembang memporak-porandakan karakter masyarakat, sementara tantangan fundamentalisme aliran-aliran islam semakin banyak. (Hlm. 217).

Keistimewaan atau keutamaan yasinan adalah pertama, apabila ada orang istiqomah membaca laa ilaha illa Allah sampai mati akan tetap membaca kalimat itu dan kedua, apabila orang yang membaca laa ilaha illa Allah akan mati dalam keadaan khusnul khatimah. (hlm.211).

Yasinan biasanya dilakukan untuk mendo’akan orang yang sudah meninggal dunia, tradisi yasinan itu sudah ada sejak zaman dahulu dan tradisi tersebut harus dilestarikan dan dijaga bukan ditinggalkan begitu saja. Dengan mengikuti yasinan kita bisa berkumpul dengan tetangga sekitar misal seperti orang yang sibuk dalam kesehariannya sehingga tidak bisa memungkinkan untuk berkumpul dan dengan adanya kegiatan yasinan orang-orang yang tadinya sibuk bisa berkumpul dengan tetangga sekitar.
Kekurangan buku
Menurut saya, dalam buku ini penulis tidak menyertai gambar seperti gambar orang sedang yasinan atau gambar mengenai tradisi yasinan, sehingga jika ada orang yang tidak mengetahui tradisi yasinan akan bertanya-tanya seperti apa yasinan itu. Dan masih ada kata-kata yang asing atau tidak familiar.
Kelebihan buku
Menurut saya, penulis telah memaparkan secara rinci dan mendetail tentang tradisi yasinan mulai dari pengertian, manfaat, dan dengan adanya buku ini menjadikan masyarakat tahu akan keberagaman budaya.

Biodata Buku
Judul: Tradisi-tradisi Islam Nusantara Perspektif Filsafat dan Ilmu Pengetahuan
Nama Penulis: TIM PAI IA STAINU Temanggung
Nama Editor: Hamidulloh Ibda, M.Pd
ISBN: 978-602-50566-4-2
Tahun Terbit: 2019
Penerbit: Forum Muda Cendekia(Formaci)
Cetakan dan Tebal: Pertama dan 21x14 cm, xiii+ 260 Halaman
Harga: Rp. 60.000,00
Bagikan :

Tambahkan Komentar