Oleh Ridwan Firmansyah
Mahasiswa
Prodi PAI STAINU Temanggung
Kesenian lokal khas Temanggung, sangat
melimpah. Di antaranya yang tertulis di buku Sejarah, dan Leganda Desa di
Temanggung, Magelang, dan Semarang, ada sekitar tradisi. Keseninan adalah tradisi yang harus
dilestarikan karena kesenian salatu metode dalam pendekatan-pendekatan seperti
masuknya agama dan kepercayaan, kesenian juga sebagi pemersatu dalam kehidupan
kemasyarakatan. Di era milenial ini juga banyak sekali
ketidak harmonisan dalam tentanga gara-gara masalah social media, untuk
itu mari kita lestarikan budaya harmonis
dengan kesenian –kesenianyang bermanfaat bukan hanya sibuk dengan social
media. Mulai dari
kuntulan, sandul, janen, tledek dan lain sebagainya (hlm. 134).
Kesenian
kuntulan,sandul, janen, tledek
Kesenian
kuntulan merupakan kesenian hasil dari akulturasi budaya agama Islam dengan
budaya asli Dusun Plekoran, kuntulan ini biasanya di laksanakan pada malam
hari. Kesenian ini mengunakan tarian sederhana, seperti salat,wudhu (besuci),
dan berdo’a. seluruh pemain dan pemusik adalah laki-laki yang mengenakan kemeja
putih, celana putih, dab kopyah putih. Kesenian kuntulan ini memiliki fungsi
tersendiri, yaitu sebagai sarana hiburan pribadi yang penikmatnya adalah
pribadi-pribadi yang melibatkan dirinya dalam pertunjukan kesenian tersebut. Tari ini juga ini sebagai pengingat, pembangkit rasa solidaritas, dan
sebagai media komunikasi. (hlm. 134)
Kesenian srandul
merupakan seni pertunjukan dari jawa yang mengabungkan antara seni tari,dialog,
dan instrument dalam penyajiannya. Dulunya juga tari srandul adalah sebagai
media penyebaran agama Islam dan sampai sekarang masih dilestarikan pemainya
juga anak-anak muda.
Janen
merupakan musik tradisonal asli jawa tengah, yang salah satunya di budayakan di
Dusun Pelekoran, kesenian janen adalah suatu bentuk perpaduanalat musik pukul
trasidisonal yang syairnya bernafaskan islami.
Kesenian ini diadakan saat mauled nabi dan dilaksanakan pada malam hari
bahkan musik ini dimainkan sampai subuh. Kesenian ini tidak hanya dilakukan
oleh laiki-laki saja tetapi perempuanpun ikut dalam kesenian janen ini.
Kesenian ini juga seperti kesenian lainya yaitu sebagai alat dakwah agama
Islam. Tetapi dalam kesenian ini ada satu kekurangn yaitu anak-anak muda banyak
yang tidak suka karena bahassanya terlalu agak jawa kuno sehingga sulit di
pahami.
Kesenian tledek
adalah tarian seperti gombyong yang di iringi dengan musik gamelan, yang
ditarikan oleh beberapa wanita. Tarian ini di percayai dengan di adakannya
kesenian ini dapat melancarkan dalam mencari rizki, ketika sedang sakit bisa
cepat sembuh, sayangnya di era milenial ini mualai sedikt demi sedikit mulai
hilang. (hlm 135).
Kesenian di temanggung
memang sangat bannyak dan harus tetap harus di lestarikan walaupun sudah di
zaman Mienial seperti sekarang ini.
Kekurangan/Kritik: dari kertasnya sanggat kurang menarik sehinnga pemabaca kurang berminta
untuk membaca
Kelebihan/Pujian: buku ini sanggat lah bermanfaat karena di dalamnya banyak sekali cerita
sejarah dan legenda yang belum pernah di dengar dan lihat.
Biodata Buku:
Judul: Sejarah,
dan Leganda Desa di Temanggung, Magelang, dan Semarang
Nama Penulis: Tim
PAI IB STAINU Temanggung
Nama Editor : Hamidulloh Ibda
ISBN : 978-602-53552-7-1
Penerbit: CV. Pilar Nusantara
Tahun Terbit: 2019
Cetakan dan
Tebal: Cetakan pertama dan tebal 301
Halaman
Harga : Rp 65.000
Tambahkan Komentar