Oleh Chafidhotun Nisa
Mahasiswi STAINU Temanggung, Jawa Tengah

Hariantemanggung.com - Mendut merupakan makanan tradisional khas Temanggung yang cukup unik
. Makanan ini biasanya terbuat dari tepung ketan. Namun mendut khas Temanggung ini terbuat dari ketela, dengan isian gula jawa di dalamnya. Namun ada juga yang menggunakan isian campuran parutan kelapa dan gula putih yang biasa disebut “enten-enten”. Kenapa dinamakan mendut nganten? Karena jika dibuka di dalamnya ada sepasang kue yang nikmat, yang terdiri dari dua warna yang berbeda. Melambangkan bahwa segala sesuatu yang ada di dunia ini diciptakan dengan berpasangan. Ada suka ada duka, ada gelap ada terang, ada laki-laki ada perempuan. Melambangkan juga bahwa dua hal yang berbeda bisa disatukan dalam sebuah rasa yang nikmat.

Bagaimana cara membuat mendut?
Bahan:
- 300 gram singkong parut, diperas
- 75 gram gula merah, disisir untuk isi
- 2 lembar daun pandan
- 100 ml santan
-1/2 sendok teh garam
- daun pisang (untuk membungkus)
       Cara pembuatan:
1.  Campur singkong dan garam. Aduk rata
2.  Ambil 3 gram parutan singkong ( 1 sendok). Pipihkan. Beri 1/2 sendok teh gula merah. Bulatkan
3. Ambil selembar daun pisang. Letakkan sepotong daun pandan. Letakkan 2 bulatan singkong.
4.  Siram 1 sendok makan santan. Bungkus tum. Sematkan lidi.
5.  Kukus selama 20 menit di atas api sedang sampai matang.
3.  Untuk apa?

Kue mendut ini biasanya disajikan pada acara hajatan (bahasa jawanya duwe gawe ) alias resepsi pernikahan. Bahkan ketika mengadakan segala macam selamatan, kue mendut ini selalu menjadi bagian dari sajian. Misalnya saja saat acar bersih desa, mauludan, dan nyadran. Karena mendut ini sudah pas dengan lidah orang jawa khususnya orang Temanggung, jadi mendut selalu disajikan sebagai salah satu sajian atau pacitan  yang wajib dalam berbagai acara.

Tulisan ini merupakan tugas yang disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Filsafat Umum yang diampu Hamidulloh Ibda.

Bagikan :

Tambahkan Komentar