Ibu-ibu saat membangunkan warga untuk sahur dengan menggunakan peralatan dapur. (dok-tempo).

Hariantemanggung.com – Tradisi membangunkan orang sahur di Kabupaten Temanggung memang berbeda-beda. Tradisi ini unik karena tidak semua daerah memiliki cara sama untuk membangunkan warganya yang akan menjalankan ibadah puasa Ramadhan.

Antar kecamatan di Kabupaten Temanggung mempunyai keanekaragaman dalam membangunkan orang untuk bersahur ketika bulan Ramadhan. 

Di Kota Temanggung, kebanyakan tiap masjid hanya mengandalkan DVD tartil Alquran yang diplay oleh takmir masjid. Ada juga warga membangunkan orang mau sahur menggunakan peralatan dapur serba lengkap. Semua itu menjadi kearifan lokal khas Temanggung yang harus dilestarikan.

Di Kecamatan Tembarak, kegiatan yang digunakan untuk membangunkan warga bersahur  menggunakan putaran DVD tartil dan murattal Alquran.

“Kami terbiasa membangunkan orang untuk bersahur dengan keliling yang kemudian disertai suara musik tradisional dari botol plastik/pun kaleng bahkan panci dan kentongan serta di masjid juga berputar suara bedug dari anak-anak santri dan murottal guna membangunkan anak – anak pesantren,” ujar salah satu warga Desa Bolong, Kecamatan Selopampang, Selasa (22/5/2018).

Untuk Kecamatan Kedu hampir mirip juga dengan Kecamatan Tembarak dengan diputarkannya berbagai murattal Alquran sehingga warga mulai bangun dari satu per satu.

 “Dengan berbagai keanekaragaman dan cara dalam membangunkan bersahur mewujudkan rasa patriotisme pada indonesia yang terkenal akan berjuta budaya yang baik dan dapat bersatu di bawah ke bhinekaan Indonesia,” Fika salah satu warga Desa Kemloko. (htm44/hms).

Bagikan :

Tambahkan Komentar