Dirtek Keselamatan Kemenhub Bpk Ahmad Yani ST  MT
Hariantemanggung.com - LAKSANA BUS didirikan pada tahun 1967 oleh Bapak Yusuf Arman dan mengawalinya dengan memproduksi bengkel mesin otomotif. Sejak berdiri, Laksana terus berevolusi dan berinovasi untuk memberikan hasil terbaik bagi para konsumen dan kini Laksana telah menjadi karoseri bus yang modern dilengkapi dengan permesinan dan sistem yang canggih di mana setiap proses dan sistem produksi telah dilengkapi permesinan berbasis komputer. Tidak hanya menggunakan sistem dan proses produksi yang canggih, Laksana juga memperhatikan estetika sehingga setiap bus yang dihasilkan mengikuti standard pengembangan otomotif dunia. Di atas semua itu, Laksana sejak berdiri selalu berkomitmen mengutamakan safety dari setiap bus yang dihasilkan demi menyediakan sarana transportasi massal yang aman dan terpercaya.

"Kami di LAKSANA selalu berkomitmen mengutamakan standard safety yang tinggi demi menciptakan sarana transportasi massal yang aman dan terpercaya. Oleh karena itu untuk terus  meningkatkan standard safety dari setiap bus yang kami produksi, belakangan ini kami menunjukan komitmen kami dengan berinvestasi dalam proses riset untuk implementasi standard uji keselamatan UN ECE R66 pada uji guling” ucap Bp. Stefan Arman Direktur Teknik Laksana Bus.

UN ECE-R66 “Uniform Technical Prescription Concerning The Approval of Large Passenger Vehicles With Regards to The Strengthen of their Super Strtucture” adalah standard pengujian kendaraan yang berlaku di negara-negara yang tergabung dalam Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE). Standard ini mengatur tentang kekuatan super struktur kendaraan ketika dilakukan uji guling (rollover test).
Pentingnya penerapan R66 ketika dilakukan uji guling dikarenakan kendaraan-kendaraan besar atau tinggi seperti bus harus memiliki struktur yang mampu memastikan tidak terjadinya deformasi rangka yang mengintrusi ke dalam ruang residual penumpang. Oleh karena itu semua bagian dari bus termasuk struktur rangka dan panel baik eksterior maupun interior seperti rak bagasi dan komponen AC tidak diperbolehkan masuk ke dalam ruang residual (residual space). 

Sejalan dengan misi Laksana untuk menciptakan sebuah kendaraan bus yang memiliki tingkat keamanan bertaraf dunia, sejak 3 tahun yang lalu Laksana telah bekerja sama dengan Kementrian Perhubungan, ITB dan KNKT dalam melakukan studi untuk mengimplementasikan regulasi internasional ini pada produk bus Laksana. Oleh karena itu sebagai bukti keseriusan komitmen Laksana akan safety  dari setiap produk bus yang dihasilkan, hari ini kami secara resmi memperkenalkan uji guling pada setiap produk bus Laksana.
“Kami berkomitmen menerapkan standard safety international dari setiap bus yang kami produksi oleh karena itu kami berinvestasi pada pembelian software simulasi kekuatan kendaraan kelas dunia , Altair, agar dapat terus melakukan riset secara berkelanjutan dan kontinyu. Ini tentu saja menjadikan Laksana sebagai karoseri pertama di Indonesia yang memiliki kemampuan untuk simulasi ini.” Tutup Bapak Stefan Arman.
Bagikan :

Tambahkan Komentar