Ilustrasi: Seorang pedagang beras di pasar. (tribun).
Temanggung, Hariantemanggung.com - Sampai hari ini, harga beras di pasar tradisional di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah masih bertahan tinggi meskipun pemerintah daerah setempat bersama Perum Bulog telah melakukan operasi pasar.

Berdasarkan pantauan di Pasar Kliwon Rejo Amertani Temanggung, Selasa, harga beras kualitas medium berkisar Rp11.000 per kilogram, sedangkan kualitas premium Rp13.000 per kilogram.

Seorang pedagang beras di pasar itu, Purwanti, mengatakan bahwa upaya pemerintah untuk menurunkan harga beras melalui operasi pasar sebagai langkah yang baik.

Namun, ujar dia, pada kenyataannya harga beras dari distributor belum mengalami perubahan.

Ia mengatakan harga beras di pasaran tergantung dari persediaan dan permintaan. Jika permintaan beras tinggi dan persediaan beras sedikit maka secara otomatis akan terjadi kenaikan harga. Begitu pula sebaliknya, ujar dia, jika persediaan melimpah tetapi permintaan sedikit maka harga bisa dengan cepat akan turun.

"Hukum pasar seperti itu tidak hanya pada beras saja, hampir semua barang dagangan sama," kata dia.

Apalagi, kata dia, beras merupakan kebutuhan pokok yang setiap hari dibutuhkan masyarakat sehingga permintaan beras setiap hari pasti akan lebih tinggi dibandingkan dengan kebutuhan lainnya.

"Saat ini belum memasuki panen raya, jadi pasokan beras dari petani masih belum maksimal," kata dia.

Pedagang yang lain, Agus, mengatakan sebagian petani sudah panen karena hampir setiap hari hujan. Hal itu membuat proses penjemuran gabah menjadi lama dan biaya produksi bertambah tinggi.

"Selain belum memasuki panen raya, kemungkinan faktor cuaca juga berpengaruh terhadap tingginya harga beras," katanya.

Berdasarkan pantauan, harga kebutuhan pokok yang lain cenderung stabil, antara lain gula pasir Rp12.000 per kilogram dan telur ayam ras Rp18.500 per kilogram. (htm44/inews).
Bagikan :

Tambahkan Komentar