Muhamad Alipudin Direktur Eksekutif JRPP
Jakarta Research and Public Policy (JRPP) menyoal efektifitas program Ketuk Pintu layani Dengan Hati Pemerintah DKI Jakarta. Dalam rilisnya Direktur Eksekutif JRPP menyatakan kurang terasanya bagi masyarakat umum program tersebut.

“Memang program itu bagus ya, cuma semakin ke sini saya perhatikan efektifitasnya tidak terlihat. Harusnya kan program ini bisa mengetuk tiap pintu rumah warga DKI utamanya warga di bawah garis kemiskinan,” kata Muhammad Alipudin saat di Jakarta (23/1).

Lebih lanjut, Alipudin menjelaskan program ini baiknya dimodifikasi ulang dengan sistem yang canggih sehingga setiap warga DKI Jakarta merasa nyaman terfasilitasi kesehatannya.

“Program ini bagus, tapi lebih bagus lagi dimodifikasi. Sampai yang merasakan bukan hanya tiap pintu rumah, tapi tiap-tiap warga DKI Jakarta. Baik yang tua maupun yang muda dan anak kecil. Semua harus merasakan, makanya harus ada sistem kesehatan yang terintegrasi,” imbuh Alipudin.

Alipudin juga menegaskan pentingnya pendataan warga DKI Jakarta maupun dokter secara digital. Hal ini diharapkan bisa lebih mengefektifkan program layanan kesehatan ini.

“Mungkin bisa dengan sistem digital. Warga tercatat dengan baik, dokter juga tercatat. Layanan kesehatan juga harus terintegrasi, sehingga tidak ada pintu rumah yang tidak diketuk apalagi individu warga DKI jangan sampai ada yang tidak merasakan program ini. Kasian loh, lihat aja antrian-antrian di tiap Rumah Sakit, itu antri nomor urut saja dari subuh loh,” pungkas Alipudin.

Sebelumnya Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Salahuddin Uno memberikan pernyataan perlunya modifikasi program Ketuk Pintu Layani Dengan Hati. Sandiaga meminta Dinkes DKI Jakarta agar meningkatkan sosialisasi dan memodifikasi program tersebut. Tranformasi program tersebut dari perubahan nama sehingga diharapkan mudah diucapkan, termasuk perubahan sistem program sehingga terasa bagi semua individu warga DKI Jakarta. (htm33/hms).
Bagikan :

Tambahkan Komentar