Kota, Hariantemanggung.com - Perhetalan Pameran Kopi Temanggung tahun ini menjadi ajang promosi kopi lokal berkualitas internasional asli Indonesia. Hal itu terbukti dalam Pameran Kopi Temanggung jilid 3 yang digelar di Temanggung, Jawa Tengah yang digawangi oleh  Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Kabupaten Temanggung.

Dalam kesempatan ini, mahasiswa maupun alumni STAINU Temanggung banyak mengambil peran dalam menyukseskan Pameran Kopi Temanggung jilid 3 yang digelar di halaman Gedung Pemuda Temanggung itu.

Hamam Nashiruddin Ketua Panitia Pameran Kopi, mengatakan bahwa kebanayak panitia didominasi mahasiswa dan alumni STAINU Temanggung.

"Rata-rata panitia festival kopi 3 adalah mahasiswa STAINU Temanggung," bener Hamam Nashiruddin yang juga mahasiswa STAINU Temanggung itu, Minggu (22/10/2017).

Ia menegaskan bahwa banyak sekali peran mahasiswa STAINU dalam mengawal kegiatan di Temanggung. "Tugas mahasiswa adalah agen perubahan sosial. Teman-teman PMII di sini prihatin dengan kehidupan petani kopi. Nah maka HIPMI menggandeng PMII untuk meningkatkan kualitas petani kopi," beber aktivis PMII tersebut.


Kepanitiaan di sini, kata dia, benar-benar tugas sosial karena tidak dibayar apa pun. "Sejak festival kopi di Temanggung dari jilid 1 - 3 ini, minat masyarakat terhadap kopi semakin meningkat. Untuk level internasional. Sudah sampai ke SCAA atau kontes kopi yg diselenggarakan di Atlanta," ujar dia.


Tahun ini, kata dia, Temanggung alhamdulillah menjad juara kontes kopi internasional di Jakarta kategori Robusta.

Sementara itu, salah satu peserta lain, Aris Zaenal Amin mengatakan kegiatan pameran kopi sangat mendukung petani kopi di wilayah Temanggung. Alumnus STAINU Temanggung ini juga berharap, ke depan bisa mendongkrak perekonomian terutama kaum muda di Temanggung.


Festival ini cukup menginspirasi bagi peserta. "Terutama pengusaha kopi seperti saya, dari segi ilmu dan prospek ke depan," beber Aris Zaenal Amin

Kebanyakan, para juri adalah yang menjadi juri di Kontes Kopi Internasional di Jakarta beberapa waktu lalu. Dalam kesempatan pameran itu, hadir juga Ardi juri dari HIPMI Temanggung dan ratusan pengunjung dari berbagai kalangan.

Sesuai rencana, Pemerintah Kabupaten Temanggung juga akan bekerjasama dengan Perhutani melalui lembaga masyarakat desa hutan (LMDH) untuk mengembangkan kopi di kawasan hutan di lereng Gunung Sumbing, Sindoro, dan Prahu.

Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Temanggung juga menyebutkan luas areal tanaman kopi arabika di Kabupaten Temanggung sekitar 1.800 hektare dan tanaman kopi robusta mencapai 11.000 hektare. Akan tetapi, Dinas Pertaian dan Ketahanan Pangan Temanggung menyebut produktivitas kopi rata-rata lima ton per hektare.

Selama ini, permintaan kopi arabika tinggi, namun luas lahannya terbatas sehingga produksinya kurang. Salah satu upaya yang dilakukan adalah menambah luasan lahan bekerja sama dengan Perhutani. (HT4/hi).
Bagikan :
Selanjutnya
Posting Lebih Baru
Sebelumnya
This is the last post.

Tambahkan Komentar