Dewasa ini dapat dengan mudah kita dapati banyak peserta didik yang mengalami disrupsi media sosial, internet dan ponsel pintar. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya adalah peristiwa Covid-19 yang membatasi interaksi sosial siswa, semakin mudah dan maraknya peredaran gadget di pasaran, serta kurangnya pembatasan dari orang tua siswa mengenai siswa yang hobi menggunakan gadgetnya untuk sehari-hari.
Hal-hal seperti ini akan memicu beragam dampak negatif maupun positif, namun apabila tidak digunakan dengan baik akan menimbulkan beragam dampak negatif yang dapat mengganggu tumbuh kembang pemikiran dan sikap seorang anak. Apabila disrupsi gadget dan media sosial ini dimanfaatkan dengan baik maka tak menutup kemungkinan akan meningkatkan daya imajinasi siswa sehingga menciptkan kegiatan yang bermanfaat untuknya.
Salah satu hal yang penulis dapati pada saat melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di SMK Islam Secang mendapati bahwasannya hampir rata-rata peserta didik di sekolah tersebut menerapkan progam agroomeday yakni sebuah progam yang dirancang untuk menciptakan kekompakan antara siswa dan wali siswa lewat kegiatan cinta alam, seperti berkebun, berkunjung ke taman bunga ataupun buah serta dalam kegiatan ini adalag sebuah kegiatan yang dirancang oleh Badan Konsultasi (BK) Untuk membuat sebuah Komitmen atau janji siswa dengan dirinya sendiri, Lingkungan, Sekolah dan komitmen yang berkaitan dengan berbagai bentuk kegiatan selama dibangku sekolahan.
Guru membangkitkan semangat siswa untuk berkebun bersama dengan orang tua didasari dari aktivitas gadget dengan cara membaca, memahami video perkebunan serta melakukan aktivitas permainan virtualisasi perkebunan sehingga dayaa imajinasi siswa dapat direalisasikan melalui kegiatan agroomenday.
Agroomenday berfokus pada usaha siswa untuk memahami kegiatan pembibita, perawatan hingga pemanenan sehingga selain mendapatkan hasil panen yang baik siswa juga dapat memahami bahwa fungsi sebenarnya suatu tanaman adalah juga sebagai pengontrol atau penyeimbang lingkungan dan alam.
Seorang ahli mengatakan bahwa bahwa pemanasan global terjadi karena tergerusnya beragam tanaaman, pohon dan lembah sebagai paru-paru dunia, gerakan peduli global warming mengisyaratkan bahwa dengan usaha penghijauan kembali akan meningkatkan oksigen, menjaga keseimbangan alam dan iklim sehingga lewat gerakan agroomenday ini siswa dapat merawat tanaman bukan malah mematikannya.
Kegiata seperti ini harus dikenalkan kepada siswa dari seawal mungkin, agar mereka ikut berperan dalam menjaga lingkungan dengan menggiatkan kegiatan bercocok tanam, mengunjungi taman alam, serta praktik-praktik agroomenday lainnya.
Pendidikan pertanian sejak dini akan mempermudah siswa dalam pemahaman dasar tentang konsep pertanian itu sendiri. Bukankah kita sudah mafhum akan peribahasa belajar di masa muda seperti mengukir di atas batu‖ hal ini memberi penjelasan mengapa saat ini para penyuluh pertanian masih susah payah memberikan pendidikan teknis pada petani yang kebanyakan berada di pelosok desa di sentra pertanian, karena dahulu sumberdaya - sumberdaya manusia yang potensial ini tidak pernah mengenyam pendidikan teknis pertanian dasar itu, atau memang dulu kita belum sadar akan pentingnya pendidikan pertanian (Muharamsyah, 2013) Agroomenday bertujuan untuk mengenalkan dunia pertanian dan lingkungan alam sekitar kepada anak - anak khusunya anak-anak sekolah dasar. Agroschooling dikemas dalam bentuk kegiatan yang beda, tidak formal, kratif dan inovatif sehingga anak-anak bisa bermain sambil belajar.
Kesimpulan dalam artikel ini adalah penulis mengutip pendapat Muharamsyah yang mengatakan bahwa bukankah kita sudah mafhum akan peribahasa “belajar di masa muda seperti mengukir di atas batu” hal ini memberi penjelasan mengapa saat ini para penyuluh pertanian masih susah payah memberikan edukasi pertanian, karena dahulu sumberdaya manusia yang potensial ini tidak pernah mengenyam pendidikan teknis pertanian dasar itu, atau memang dulu kita belum sadar akan pendidikan mengenai pentingnya pertanian dalam realisasi penyeimbangan alam.
Tambahkan Komentar