Temanggung, Hariantemanggung.com - Sertifikat halal merupakan izin pencantuman label halal pada kemasan produk dari instansi pemerintah yang berwenang. Namun pada kenyataannya, masyarakat di desa Gentingsari belum banyak pelaku usaha yang mengajukan dan memiliki sertifikat halal terutama pada industri UMK (usaha mikro dan kecil). 

Mahasiswa INISNU Temanggung, Zaidatul Hidayah yang berperan sebagai fasilitator mendampingi pelaku usaha yang ada di Desa Gentingsari yang diawali dengan menyebarkan pamflet melalui media massa. Tahapan dalam melakukan sertifikasi halal ada beberapa tahap yakni pembuatan akun OSS yang memerluka nomor Hp dan Email dan pembuatan akun di sihalal G2. 

Online single submission (OSS) merupakan sistem perizinan yang bersifat online atau berbasis teknologi informasi yang berguna untuk memudahkan kegiatan usaha. Dalam OSS perlu pengisian data agar sebelum menerbitkam Nomor Ijin berusaha (NIB). Tahapan setelah pembuatan NIB adalah pembuatan akun di Sihalal G2 merupakan aplikasi yang ditujukan untuk memudahkan pelaku usaha dalam mengurus sertifikasi halal. Dalam prosesnya perlu adanya pengisian Surat Jaminan Halal (SPJH) yang berisi dokumen yang menjadi panduan penerapan SPJH pelaku usaha.

Produk yang di sertifikasi halal adalah bubuk jahe Karomah yang dimiliki oleh ibu Fitri Andaryani dan rengginang AJH Mulia Jaya yang dimiliki oleh Ibu Siti Fatimah. Pada saat melakukan proses pendampingan sertifikasi halal, mahasiswa KKN mendampingi dengan membantu pembuatan Nomor Induk Berusaha (NIB) hingga pembuatan Surat Jaminan Produk Halal (SPJH) Dan pelengkap data di sihalal hingga dikirim ke akun pendamping. 

Mahasiswa KKN INSNU Temanggung yang berperan sebagi pendamping melakukan verval data pelaku usaha dan melaporkan kepada pelaku usaha di Desa gentingsari. Sertifikasi halal akan terbit setelah Sidang Fatwa MUI yang kurang lebih kurun waktu menunggu selama 2 bulan.

"Saya berniat memasarkan produk di swalayan belum begitu yakin karena belum memiliki sertifikat halal dan sekarang sudah mulai lega dan akan mulai memperbaiki kemasan produk guna memasarkan swalayan" ujar bu Siti Fatimah pemilik Rengginang AJH Mulia Jaya. (htm/Zaidatul Hidayah)

Bagikan :

Tambahkan Komentar