Semarang, Hariantemanggung.com - Bertempat di gedung PP PAUD dan Dikmas Jawa Tengah, Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jawa Tengah sukses menggelar Trainign of Trainer (ToT) Menjadi Guru Pelopor Moderasi Beragama bertajuk "Moderasi Beragama sebagai Strategi Pencegahan Terorisme" sekaligus lomba pembuatan bahan ajar video pendek sosiodrama moderasi beragama melalui FKPT Jawa Tengah, Rabu (10/8/2022).

Ketua FKPT Jawa Tengah Prof Dr Syamsul Ma'arif mengatakan bahwa pasca covid-19 harus disiasati dengan manajemen kreatif dan inovatif, dengan tetap protokol kesehatan, untuk membangun bersama negara ini terutama untuk menghadapi gelombang radikalisme pemikiran. "Sekarang ini kita sudah menuju pada era disruption. Gadget society telah menggeser paradigma-paradigma yang seharusnya menjadikan Indonesia yang majemuk, toleran, harus memiliki nilai-nilai multikultural, respect di antara kita, namun tampaknya gelombang-gelombang radikalisme itu telah diinviltrasi oleh aktor-aktor radikalisme melalui learning resources media yang selalu berkembang luar biasa. Bahkan, sebuah riset menyebut learning resources media secara tidak langsung memberi sebuah perubahan mendasar. Dari yang sifatnya toleran menjadi intoleran, dan akhirnya ada migrasi yang harusnya toleran menjadi radical group, dan menuju kepada terorisme,” jelasnya.

Oleh karena itu, sebagai wujud pencegahan, maka dihadirkan bapak dan ibu semunya dalam kegiatan ini. "Mari kita hadir di tengah-tengah masyarakat, sebagai role model sebagai kontra narasi, sebagai kontra radikalisasi di tengah gelombang radikalisme, sehingga muncul respect, saling memahami, guyub rukun, dengan cara pandang agama-agama yang moderat. Agama moderat itu bukan agama yang aneh-aneh, namun agama yang bukan kanan bukan kiri, tapi mempertemukan, penuh hikmah, kemaslahatan. Inilah era keterbukaan yang harus kita isi dengan dialog-dialog, di situlah kita bisa sinergi bersama. Maka di sinilah FKPT dan BNPT berikhtiar menjaga dan merawata kebhinekaan dengan cara pandang yang moderat di tengah masyarakat yang multikultural," tuturnya.


Dalam sambutannya, Kasubdit Kesiapsiagaan dan Pengendalian Krisis Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Kol. Mar. Edy Cahyanto, S.E., M.M., mengatakan bahwa kegiatan ini dilaksanakan sebagai upaya membekali pemahaman pencegahan terorisme kepada para guru melalui penguatan moderasi bergama di sekolah. “Dan sekaligus sebagai upaya untuk menggerakkan para guru bersama-sama untuk membuat video pembelajaran moderasi beragama," katanya.

Terorisme, menurutnya, adalah ancaman nyata bagi kedamaian Indonesia saat ini. "Perlu dicatat, pelaku terorisme ada yang tinggal di tengah masyarakat, mereka membaur dalam kehidupan kita sehari-hari, bahkan tidak mungkin ada di tengah-tengah lembaga pendidikan kita," tegas dia.

Maka pihaknya menegaskan, bahwa era dulu sangat berbeda dengan era sekarang. "Kalau dulu, mereka baiatnya harus ketemu langsung, organisasinya terstruktur, namun seperti yang disampaikan Prof Syamsul tadi, era sekarang era disrupsi, era Revolusi Industri 4.0, semua megang tiap hari hampir tujuh jam melihat gadget, semua informasi ada di situ. Nah di sinilah, akhirnya mereka mengubah strategi, tidak perlu baiat langsung, tidak perlu kajian dan rekruitmen langsung. Namun cukup melalui medsos sudah cukup.

Pihaknya juga mengimbang selain di sekolah, kewaspadaan dan pencegahan harus dilakukan di rumah tangga melalui ibu-ibu yang secara fungsional sebagai pendidik bagi anak-anaknya, karena tren sekarang sasaran teroris sudah bergeser pula kepada perempuan seperti kasus terakhir di Surabaya.

Dalam sambutannya, Wakil Bupati Semarang H. M. Basari, S.T., M.Si.menyampaian apresiasi terhadap FKPT Jawa Tengah dan BNPT yang telah melaksanakan kegiatan tersebut di Kabupaten Semarang. "Setidaknya, kegiatan ini memberikan semangat bagi kita dalam rangka melakukan kontribusi pencegahan terorisme," harapnya.

Usai pembukaan, kegiatan dilanjut dengan materi sesi pertama yang dimoderatori Kabid Agama, Sosial, Budaya FKPT Jateng KH. Hudallah Ridwan, dengan narasumber Kasubdit Kesiapsiagaan dan Pengendalian Krisis Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Kol. Mar. Edy Cahyanto, S.E., M.M., Plt. Direktur Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan BPIP RI) dan Ketua Umum DPP AGPAII Dr. Mahnan Marbawi, M.A. Kemudian sesi kedua diisi Dewan Pendidikan Kota Semarang dan mantan Sekretaris FKPT Jawa Tengah Samsul Huda.

Hadir dalam kesempatan itu para narasumber, Kasubdit Kesiapsiagaan dan Pengendalian Krisis Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Kol. Mar. Edy Cahyanto, S.E., M.M, Wakil Bupati Semarang H. M. Basari, S.T., M.Si., jajaran pengurus BNPT, tamu undangan dari berbagai organisasi dan tamu undangan lainnya. (htm/ibda).

Bagikan :

Tambahkan Komentar