Oleh : Muhammad Ansori

Mahasiswi Prodi PGMI STAINU Temanggung

IDENTITAS BUKU

Judul Buku: Filsafat Umum Zaman Now

Penulis : Hamidulloh Ibda, M.Pd.

Penerbit: CV. Kataba Group

Tahun Terbit: 2018

Tebal Buku: 21x14 cm,xv + 281 halaman

ISBN      : 978-602-50213-3-6

Banyak fungsi filsafat dalam jagat akademik filsafat bisa menjadi cara pandangan ilmu,metode, dan melandasi semua ilmu pengetahuan.bersilsafat tidak cukup jika aktivitasnya sekedar membaca buku,diskusi seminar,kuliah, namun sangat membutuhkan dengan perenungan,uzlah,bertapa berkomplentasi, dalam rangka untuk membongkar sebuah enigma, krodo, masalah,dan skeptisme.

Perubahan yang besar sangat ditentukan dari perubahan cara berpikir. Pola dan cara  berpikir yang baik dan benar akan menentukan perkataan, perbuatan, bahkan putusan yang baik, benar dan indah, pun sebaliknya. Urgensi filsafat sebagai the mother all of sciences menjadi landasan bagi perkembangan pikiran manusia. Sehubungan dengan hakikat manusia, ilmu pengentahuan merupakan upaya khusus manusia untuk menyingkapkan sebuah realitas, agar memungkinkan manusia berkomunikasi satu sama lain, membangun dialog dengan mengakui yang lain, serta meningkatkan harkat kemanusiaannya.

Buku yang berjudul ”Filsafat Umum Zaman Now” ini terdiri dari 10 bab pembahasan. Bab pertama membahas filsafat, ilmu, dan agama, bab kedua membahas tentang ruang lingkup filsafat, bab ketiga membahas tentang filsafat manusia, bab keempat membahas konsep diri dalam presfektif filsafat, bab kelima membahas konsep akal-badan dan relasi keduanya, bab keenam membahas manfaat, implikasi filsafat, dan hubungannya dengan ilmu lain, bab ketujuh membahas metodologi dan klasifikasi filsafat ilmu, bab kedelapan membahas perkembangan ilmu, bab kesembilan membahas hubungan ilmu (scince) dengan nilai (value), dan bab kesepuluh membahas relevansi nilai-nilai Islam bagi pengembangan ilmu.

Pada resensi ini akan sedikit mengulas bab IV, yaitu tentang konsep diri dalam presfektif filsafat. Diri, bukan sekedar masalah personal, namun erat kaitannya dengan manusia, Tuhan dan hakikat-hakikat lain dalam kehidupan manusia. Sebelum memahami orang lain sebagai hakikat makhluk sosial, manusia harus memahami diri sendiri secara personal atau persona. Secara kualitatif, Tuhan merumuskan bahwa siapa saja yang ingin mengenal Tuhan, maka harus mengenal dirinya terlebih dahulu. Selain memiliki sentra persona, diri manusia juga sangat erat dengan fungsi organisasi. Manusia merupakan makhluk sosial yang selalu berhubungan, berinteraksi, berkomunikasi, serta bertingkah laku dengan makhluk lain. Manusia senantiasa membutuhkan sesamanya. Kehadiran sesama manusia semakin membuat manusia tersebut menyadari hidupnya. Kondisi ini akan membuat manusia bertindak secara khas sebagai manusia, dan juga dapat mengantar manusia pada keutuhan dirinya. [Halaman 73,79,84]

Buku ini memiliki struktur dan sistematika yang baik. Penulis dapat menyajikan pembahasan secara simple, ringan, jelas dan mudah dipahami. Informasi dalam buku ini juga disertai dengan rujukan-rujukan yang relevan seperti adanya catatan kaki dan daftar pustaka yang lengkap. Struktur isi buku tersusun dengan cukup baik, sehingga menghasilkan alur bacaan yang cukup menarik. Sampul buku didesain dengan sangat sederhana, namun kombinasi warna yang tepat membuat buku ini terlihat cukup elegan.

Buku ini merupakan salah satu buku ilmiah yang tepat untuk dijadikan rujukan keilmuan terutama hal yang berhubungan dengan filsafat. Saya merekomendasikan kepada para mahasiswa untuk membaca buku ini, agar bisa lebih memahami dan menambah wawasan  tentang filsafat. Secara umum, buku ini tepat dibaca oleh semua kalangan karena buku ini bisa menjadi perantara untuk membuka pemahaman kita terhadap filsafat zaman sekarang (zaman now) dengan pengemasan materi dan informasi yang  jelas.

Bagikan :

Tambahkan Komentar