Hariantemanggung.com - Komunitas Rebana Khairun Nisa, Ahad, 26 Januari 2020 kemarin baru saja melaksanakan Gebyar Rebana di Dusun Sempon, Kecamatan Sriwungu Kabupaten Temanggung.
Gebyar tersebut diikuti oleh 20 grup rebana dr kecamatan-kecamatam yang ada di Kabupaten Temanggung. Anggota yang tergabung dalam komunitas ini seluruhnya adalah kaum hawa, mulai dari penabuh hingga vokal dan kurnya.
Kepala Desa Terpilih Sriwungu memberikan dukungan penuh atas terselenggaranya kegiatan ini. Karena dengan adanya kegiatan ini semua lapisan masyarakat mulai dari karang taruna, bapak-bapak hingga ibu-ibu bisa nyengkuyung demi suksesnya acara ini. Acara gebyar dimulai dengan pentas rebana dari karang taruna Dusun setempat, dilanjutkan dengan menyanyikan Lagu Indosesia Raya dan Yalal Wathan, sambutan-sambutan hingga penampilan dari masing-masing grup komunitas, yakni dengan membawakan dua buah lagu masing-masing dua bawaan. Acara ditutup dengan srakal dan doa yang dipimpin langsung oleh Ketua Komunitas, Hidayatun Ulfa, M.A.
Ulfa, yang juga dosen STAINU Temanggung, memberikan apresiasi setinggi-tingginya atas terselenggaranya gebyar rebana ini. Dengan adanya gebyar ini, kaum hawa tidak hanya berkutat pada pekerjaan rumah tangga tetapi juga mampu mengembangkan diri melalui shalawat rebana.
Selain gebyar rebana, acara ini juga menyuguhkan satu pembelajaran bagi ibu2 untuk praktik langsung menjadi seorang enterpreneur. Terbukti, di lokasi gebyar disediakan stand-stand sederhana bagi ibu2 anggota komunitas untuk menjajakan dagangan mereka, mulai dari makanan, minuman, jilbab, hingga kosmetik.
Ulfa menambahkan kegiatan ini berawal dr sebuah pengabdian masyarakat dosen STAINU Temanggung yang awalnya mengunggulkan kesenian rebana.
"Akan tetapi sekarang mengalami perkembangan bahwa pelaku rebana selain cakap dalam dunia perebanaan juga mampu mengembangkan keahlian di bidang enterpreneur sebagai bentuk pengembangan ekonomi masyarakat perempuan khususnya," lanjut dia.
Pada akhirnya kegiatan yang diawali pada tahun 2018 ini alhamdulillah masih berjalan hingga kinisaat ini. Jadwal gebyar hingga akhir tahun 2020 juga sudah terjadwalkan dengan tertib, karena memang gebyar diadakan 70 hari sekali yakni setiap Ahad Legi.
Semoga ke depan keberadaan komunitas rebana ini mampu memeberikan kontribusi yang lebih bagi kaum perempuan tentunya, tidak hanya di bidang shalawat dan enterpreneur tetapi juga pada bidang-bidang yang lain. (Htm55).
Gebyar tersebut diikuti oleh 20 grup rebana dr kecamatan-kecamatam yang ada di Kabupaten Temanggung. Anggota yang tergabung dalam komunitas ini seluruhnya adalah kaum hawa, mulai dari penabuh hingga vokal dan kurnya.
Kepala Desa Terpilih Sriwungu memberikan dukungan penuh atas terselenggaranya kegiatan ini. Karena dengan adanya kegiatan ini semua lapisan masyarakat mulai dari karang taruna, bapak-bapak hingga ibu-ibu bisa nyengkuyung demi suksesnya acara ini. Acara gebyar dimulai dengan pentas rebana dari karang taruna Dusun setempat, dilanjutkan dengan menyanyikan Lagu Indosesia Raya dan Yalal Wathan, sambutan-sambutan hingga penampilan dari masing-masing grup komunitas, yakni dengan membawakan dua buah lagu masing-masing dua bawaan. Acara ditutup dengan srakal dan doa yang dipimpin langsung oleh Ketua Komunitas, Hidayatun Ulfa, M.A.
Ulfa, yang juga dosen STAINU Temanggung, memberikan apresiasi setinggi-tingginya atas terselenggaranya gebyar rebana ini. Dengan adanya gebyar ini, kaum hawa tidak hanya berkutat pada pekerjaan rumah tangga tetapi juga mampu mengembangkan diri melalui shalawat rebana.
Selain gebyar rebana, acara ini juga menyuguhkan satu pembelajaran bagi ibu2 untuk praktik langsung menjadi seorang enterpreneur. Terbukti, di lokasi gebyar disediakan stand-stand sederhana bagi ibu2 anggota komunitas untuk menjajakan dagangan mereka, mulai dari makanan, minuman, jilbab, hingga kosmetik.
Ulfa menambahkan kegiatan ini berawal dr sebuah pengabdian masyarakat dosen STAINU Temanggung yang awalnya mengunggulkan kesenian rebana.
"Akan tetapi sekarang mengalami perkembangan bahwa pelaku rebana selain cakap dalam dunia perebanaan juga mampu mengembangkan keahlian di bidang enterpreneur sebagai bentuk pengembangan ekonomi masyarakat perempuan khususnya," lanjut dia.
Pada akhirnya kegiatan yang diawali pada tahun 2018 ini alhamdulillah masih berjalan hingga kinisaat ini. Jadwal gebyar hingga akhir tahun 2020 juga sudah terjadwalkan dengan tertib, karena memang gebyar diadakan 70 hari sekali yakni setiap Ahad Legi.
Semoga ke depan keberadaan komunitas rebana ini mampu memeberikan kontribusi yang lebih bagi kaum perempuan tentunya, tidak hanya di bidang shalawat dan enterpreneur tetapi juga pada bidang-bidang yang lain. (Htm55).
Tambahkan Komentar