Temanggung, Hariantemanggung.com - Pada Kamis (20/6/2019), STAINU Temanggung menggelar Halalbihalal. Dalam sambutannya, Ketua STAINU Temanggung Dr. H. Muh. Baehaqi, MM menegaskan bahwa ada banyak hal dalam Halalbihalal, salah satunya hikmah berkumpul dengan keluarga.

"Dalam suatu riwayat, di surga nanti keluarga kita akan ditanyakan ketika di dunia sering berkumpul. Maka halalbihalal menjadi wahana untuk menyempurnakan hal itu," beber dia.

Ada tiga pesan Halalbihalal yang saya catat. "Pertama jangan mudah marah. Kedua jangan pelit memberi maaf. Ketiga perbanyak sedekah," tegas dia.

Hadir Ketua STAINU Temanggung dan jajarannya, Ketua BPPPTNU Drs. KH. Mansyur Asnawi dan jajarannya, Katib Syuriah PCNU Temanggung KH. Muhammad Syakur, dan civitas akademika STAINU Temanggung serta keluarga.

Semenatara Rais Syuriah PCNU Temanggung KH. Yacub Mubarok, menjelaskan bahwa makna minal aizin walfaizin sangat dalam. "Kita ibarat baru lahir seperti suci, minal aizin walfaizin," bebernya.

Kesucian itu, hadir karena manusia memiliki dua potensi besar. "Sisi nafsu, menguasai diri, sombong, takabur. Tapi manusia memiliki sisi lain seperti rendah hati, toleran, dan lainnya. Keragaman inilah yang harus dimenangkan potensi yang baik saja," lanjutnya.

Beliau juga mengajak kepada semua civitas akademika STAINU untuk memerangi nafsu. "Jangan kalah dengan nafsu kita. Seperti yang sering disampaikan, jangan kalah dengan tukang parkir. Tukang parkir itu memiliki banyak mobil, banyak sepeda motor, tapi ketika semua itu diambil, mereka ikhlas," katanya.

Kiai Yacub juga mengajak civitas akademika untuk kembali ke fitrah. "Minimal, dari malas menjadi rajin. Dari malas menjadi taat," lanjutnya.

Kiai Yacub juga menekankan, bahwa hikmah Halalbihalal minimal melahirkan Ta'aruf atau perkanalan, persaudaraan, Taahkhar atau seduluran, Tarahum atau saling kasih sayang, Taawun saling bantu-membantu, Tawasal atau perantara, dan Tada'au saling mendoakan. Kegiatan itu diakhiri dengan bersalam-salaman. (htm55/hi).
Bagikan :

Tambahkan Komentar