Temanggung, Hariantemanggung.com - Bertempat di kompleks MAN Temanggung Jalan Jenderal Sudirman Nomor 184 Kowangan, Temanggung, sejumlah dosen STAINU Temanggung menyukseskan Pekan Olahraga dan Seni Ma'arif (Porsema) XI LP Ma'arif NU Kabupaten Temanggung bertajuk "Ajang Kompetisi Generasi Islam Pecinta NKRI", Ahad (27/1/2019).
Di tahun ini, biografi, kisah inspiratif, pemikiran para kiai lokal di wilayah Temanggung menjadi salah satu cabang lomba Porsema.
Dosen STAINU Temanggung tersebut di antaranya Moh. Syafi Kepala LP3M, Khamim Saifuddin Kepala LPM dan Hamidulloh Ibda Kaprodi PGMI STAINU Temanggung.
Mereka didaulat menjadi juri lomba Penulisan Biografi Kiai Lokal Temanggung tingkat SMP dan MTS, MA, SMK, SMA.
Saat menyampaikan motivasi, Khamim Saifuddin menegaskan bahwa menulis biografi membutuhkan analisis yang tajam karena data atau informasinya sangat jarang ditemukan di sumber-sumber ilmiah. "Jika bagus, semua naskah adik-adik semua akan dijadikan buku ber-ISBN oleh LP Ma'arif NU Temanggung," ujar penulis buku KH. Ilyas Kalipaing tersebut.
Sedangkan Moh. Syafi menambahkan dengan menulis biografi kiai akan mendekatkan murid-murid Ma'arif mengenal lebih dalam dan meneladani kiai yang diangkat. "Banyak cara untuk meneladani kiai, salah satunya ya dengan meneliti dan menulis biografinya," tukas dia.
Sedangkan Hamidulloh Ibda menegaskan menulis bukanlah keteampilan berbahasa yang sulit. "Menulis membutuhkan kebiasaan dan konsistensi. Adik-adik semua adalah pencetak sejarah karena sudah mengumpulkan informasi dan data riil di lapangan tentang biografi, peran, karya dan pemikiran kiai yang dijadikan bahan tulisan," ujar pengurus Bidang Diklat dan Litbang LP Ma'arif PWNU Jateng tersebut.(htm44/hi).
Di tahun ini, biografi, kisah inspiratif, pemikiran para kiai lokal di wilayah Temanggung menjadi salah satu cabang lomba Porsema.
Dosen STAINU Temanggung tersebut di antaranya Moh. Syafi Kepala LP3M, Khamim Saifuddin Kepala LPM dan Hamidulloh Ibda Kaprodi PGMI STAINU Temanggung.
Mereka didaulat menjadi juri lomba Penulisan Biografi Kiai Lokal Temanggung tingkat SMP dan MTS, MA, SMK, SMA.
Saat menyampaikan motivasi, Khamim Saifuddin menegaskan bahwa menulis biografi membutuhkan analisis yang tajam karena data atau informasinya sangat jarang ditemukan di sumber-sumber ilmiah. "Jika bagus, semua naskah adik-adik semua akan dijadikan buku ber-ISBN oleh LP Ma'arif NU Temanggung," ujar penulis buku KH. Ilyas Kalipaing tersebut.
Sedangkan Moh. Syafi menambahkan dengan menulis biografi kiai akan mendekatkan murid-murid Ma'arif mengenal lebih dalam dan meneladani kiai yang diangkat. "Banyak cara untuk meneladani kiai, salah satunya ya dengan meneliti dan menulis biografinya," tukas dia.
Sedangkan Hamidulloh Ibda menegaskan menulis bukanlah keteampilan berbahasa yang sulit. "Menulis membutuhkan kebiasaan dan konsistensi. Adik-adik semua adalah pencetak sejarah karena sudah mengumpulkan informasi dan data riil di lapangan tentang biografi, peran, karya dan pemikiran kiai yang dijadikan bahan tulisan," ujar pengurus Bidang Diklat dan Litbang LP Ma'arif PWNU Jateng tersebut.(htm44/hi).
Tambahkan Komentar