Madureso, Hariantemanggung.com - Mahasiswa dan mahasiswi STAINU Temanggung didorong untuk terus berkhidmad di Nahdlatul Ulama (NU) sebagai syarat menjadi santrinya Hadratussyaikh KH. Hasyim Asyari pendiri NU. Tidak hanya bagi mahasiswa, namun semua civitas akademika STAINU Temanggung untuk serius mengabdi di STAINU sebagai bentuk khidmat di NU.
Baca: Dilantik, BEM dan UKM STAINU Temanggung Tancap Gas
Hal itu terungkap dalam pelantikan bersama pengurus baru Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM), Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Tarbiyah dan Syariah, dan Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Grip, UKM Racana.
Mereka dilantik bersama oleh Ketua STAINU Temanggung yang dihadiri ratusan mahasiswa-mahasiswi dan unsur dosen. Dijelaskan Ketua STAINU Temanggung Drs. H. Moh. Baehaqi, MM, di aula pertemuan lantai 3 STAINU Temanggung, Rabu (28/2/2018), bahwa syarat menjadi santrinya Mbah Hasyim Asyari sangat mudah.
Ketua STAINU Temanggung saat menyampaikan sambutan, mengajak mahasiswa dan mahasiswi untuk aktif dan bisa membagi waktu antara kuliah dan di organisasi. Pihaknya juga mengajak untuk aktif di organisasi dan kuliah karena jika aktif di STAINU sama saja menghidupkan NU dan diakui santringa Hadratussyaikh KH. Hasyim Asyari pendiri NU.
Masuk di organisasi, kata dia, di masyarakat, di civitas akademika STAINU Temanggung ini adalah berkah dan nikmat dari Allah. "Insyallah kalau ikhlas berbakti di Sekolah Tinggi Nahdlatul Ulama Temanggung, kita akan diakui oleh santri Mbah Hasyim Asyari. Nek ikhlas. Nek nggak ikhlas ya sudah. Baik itu dosen atau mahasiswa," ujar kandidat doktor UII Yogyakarta tersebut.
Dijelaskannya, inti dari pengabdian di organisasi dan STAINU adalah ikhlas dan memahami khittah perjuangan NU. Hal itu diilustrasikannya dengan menyanyikan Mars STAINU dan Mars Syubbanul Wathan yang harus dinyanyikan dengan tegas. "Kalau mars jangan dinyanyikan himne. Harus tegas," ungkap dia.
Dia memotivasi para aktivis yang baru dilantik itu untuk semakin aktif dan bisa membagi waktu, kesempatan dan kuliah. "Pengurus harus bisa membagi waktu dan kesempatan. Jangan pacaran, pokoknya percaya saja sama Allah," beber dia.
Tahun ini, kata dia, STAINU menghadapi akreditasi. Maka kegiatan organisasi harus mendukung STAINU. "Saya berharap, semua yang saya lantik tadi bisa membawa perubahan. Bisa jadi nanti dilantik jadi anggota dewan baik di tingkat daerah atau pusat," lanjutnya.
Dengan aktivitas yang positif, pihaknya berharap agar para pengurus itu bisa menjadi ikon di masyarakat. "Jika Anda aktif di masyarakat, dari orang yang tidak tahu akan menjadi tahu tentang STAINU," papar dia.
Usai pelantikan, kegiatan dilanjutkan dengan seminar. Kegiatan di penghujung Februari 2018 ini mengusung tema "Mengukuhkan Komitmen Kepengurusan dalam Mengemban Amanah Organisasi" yang diikuti oleh semua mahasiswa-mahasiswi STAINU Temanggung. (htm59/Hi).
Baca: Dilantik, BEM dan UKM STAINU Temanggung Tancap Gas
Mereka dilantik bersama oleh Ketua STAINU Temanggung yang dihadiri ratusan mahasiswa-mahasiswi dan unsur dosen. Dijelaskan Ketua STAINU Temanggung Drs. H. Moh. Baehaqi, MM, di aula pertemuan lantai 3 STAINU Temanggung, Rabu (28/2/2018), bahwa syarat menjadi santrinya Mbah Hasyim Asyari sangat mudah.
Ketua STAINU Temanggung saat menyampaikan sambutan, mengajak mahasiswa dan mahasiswi untuk aktif dan bisa membagi waktu antara kuliah dan di organisasi. Pihaknya juga mengajak untuk aktif di organisasi dan kuliah karena jika aktif di STAINU sama saja menghidupkan NU dan diakui santringa Hadratussyaikh KH. Hasyim Asyari pendiri NU.
Masuk di organisasi, kata dia, di masyarakat, di civitas akademika STAINU Temanggung ini adalah berkah dan nikmat dari Allah. "Insyallah kalau ikhlas berbakti di Sekolah Tinggi Nahdlatul Ulama Temanggung, kita akan diakui oleh santri Mbah Hasyim Asyari. Nek ikhlas. Nek nggak ikhlas ya sudah. Baik itu dosen atau mahasiswa," ujar kandidat doktor UII Yogyakarta tersebut.
Dijelaskannya, inti dari pengabdian di organisasi dan STAINU adalah ikhlas dan memahami khittah perjuangan NU. Hal itu diilustrasikannya dengan menyanyikan Mars STAINU dan Mars Syubbanul Wathan yang harus dinyanyikan dengan tegas. "Kalau mars jangan dinyanyikan himne. Harus tegas," ungkap dia.
Dia memotivasi para aktivis yang baru dilantik itu untuk semakin aktif dan bisa membagi waktu, kesempatan dan kuliah. "Pengurus harus bisa membagi waktu dan kesempatan. Jangan pacaran, pokoknya percaya saja sama Allah," beber dia.
Tahun ini, kata dia, STAINU menghadapi akreditasi. Maka kegiatan organisasi harus mendukung STAINU. "Saya berharap, semua yang saya lantik tadi bisa membawa perubahan. Bisa jadi nanti dilantik jadi anggota dewan baik di tingkat daerah atau pusat," lanjutnya.
Dengan aktivitas yang positif, pihaknya berharap agar para pengurus itu bisa menjadi ikon di masyarakat. "Jika Anda aktif di masyarakat, dari orang yang tidak tahu akan menjadi tahu tentang STAINU," papar dia.
Usai pelantikan, kegiatan dilanjutkan dengan seminar. Kegiatan di penghujung Februari 2018 ini mengusung tema "Mengukuhkan Komitmen Kepengurusan dalam Mengemban Amanah Organisasi" yang diikuti oleh semua mahasiswa-mahasiswi STAINU Temanggung. (htm59/Hi).
Tambahkan Komentar