Jakarta, Hariantemanggung.com - Kondisi lokasi kompetisi Asian Para Games 2018
disebut memuaskan oleh para delegasi teknis yang hadir dalam Technical
Delegates Meeting, yang berlangsung di Jakarta 23-24 Februari di Jakarta.
Pada Technical Delegates Meeting keempat ini hadir
delegasi teknis dari tiga cabang, yaitu judo yang diwakili oleh Gisick Jeoung
dari Korea Selatan, Kenneth Soh (Singapura) yang mewakili boccia, dan Kian Joo
Teo dari Para Badminton World Federation.
Ketiga delegasi teknis itu menyuarakan optimisme yang
sama, yaitu lokasi kompetisi yang akan digunakan sudah memenuhi syarat dan
hanya perlu beberapa perbaikan, utamanya masalah aksesibilitas.
“Saya pikir hampir semua hal sudah tertata, banyak hal
kecil yang sudah terakomodir dan itu sangat bagus. Hal yang harus diperbaiki
adalah aksesibilitas, seperti bagaimana pengguna kursi roda bisa bergerak dari
titik A ke titik B tanpa masalah. Secara umum, venue sangat bagus karena mereka
sudah punya landaian (ramp). Kita tinggal melihat apakah kita perlu menambah
jumlah landaian atau membuatnya lebih lebar karena semua fasilitas dasar sudah
tersedia,” ujar Soh, Sabtu (24/2).
Satu hal yang terkait dengan aksesibilitas adalah
ketersediaan toilet, khususnya untuk pengguna kursi roda. Ketiga delegasi
teknis menyebut toilet menjadi kendala terbesar di lokasi kompetisi.
“Informasi yang menarik dari Kenneth dan juga yang lain
adalah masalah toilet dan itu juga yang menjadi catatan di Technical Delegates
Meeting sebelumnya. Ada masukan bahwa di Dubai saat Asian Para Youth Games,
panitia mempersiapkan fasilitas tersebut dengan serius,” kata Ketua Umum Panita
Pelaksana Asian Para Games 2018, Inapgoc, Raja Sapta Oktohari.
Okto juga mengatakan bahwa sebelum datang ke Indonesia
para delegasi teknis memiliki banyak pertanyaan soal kesiapan Indonesia menjadi
tuan rumah Asian Para Games 2018. Tapi, setelah melihat langsung lokasi
kompetisi mereka menyatakan rasa puasnya.
Di hari pertama, Jumat (23/2), delegasi teknis melakukan
kunjungan ke lokasi kompetisi yang diusulkan. Untuk bulutangkis, lokasi
kompetisi yang diusulkan adalah Istora GBK, sementara judo yang awalnya akan
digelar di Gedung Judo Kelapa Gading dipindah ke JIExpo. Untuk boccia, delegasi
teknis melakukan kunjungan ke JIExpo dan GOR Jakarta Utara di Koja.
Delegasi teknis bulutangkis, Kian Joo Teo, mengaku
terkesan dengan Istora GBK dan juga rencana penambahan fungsi aksesibilitas
yang ada.
“Bulutangkis adalah olahraga yang populer di Indonesia,
jadi saya percaya bahwa semua akan berjalan lancar. Tidak ada yang perlu
dikhawatirkan. Mungkin perlu ada penambahan toilet di beberapa area. Untuk
masalah aksesibilitas, landaian akan dibangun, begitu juga special platform.
Dari gambar yang saya lihat, itu terlihat mengesankan,” ujar Teo. (htm44/heny).
Tambahkan Komentar