Purwokerto, Hariantemanggung.com - Bhakti sosial operasi katarak adalah wujud TNI peduli pada masyarakat. Demikian penegasan Pangdam IV/Dip Mayjen TNI Wuryanto, S.Sos., M.Si dalam sambutan tertulisnya yang disampaikan Kasrem 071/Wk Letkol Inf Ariful Mutaqin dalam Bhakti Sosial Operasi Katarak di Rumkit TK-III 04.06.01Wijayakusuma Purwokerto, Senin (27/11/2017).
Dikatakan Pangdam, menurut data penanggulangan buta katarak Persatuan Dokter Mata Indonesia (Perdami), penderita penyakit katarak di Jawa Tengah masih cukup tinggi, dengan angka kebutaan di Jawa Tengah mencapai 3,7 persen dari total penduduk.
"Penyakit katarak berada pada posisi pertama faktor penyumbang penyebab kebutaan, disusul glukoma, kelainan mata akibat kencing manis dan gangguan kacamata", terangnya.
"Menyikapi kondisi tersebut, TNI bekerjasama dengan Kemenkes RI dan Persatuan Dokter Mata Indonesia (Perdami), dalam rangka Hari Juang Kartika Tahun 2017 melaksanakan bhakti sosial katarak termasuk untuk diwilayah Jawa Tengah dan DIY", ungkapnya.
"Kegiatan ini sebagai wujud kepedulian TNI terhadap masyarakat yang kurang mampu dengan semangat untuk memantapkan kemanunggalan TNI dengan Rakyat, serta sebagai bagian dari upaya TNI untuk menyukseskan program pemerintah dalam memberantas kebutaan yang disebabkan oleh katarak", jelasnya.
Kegiatan ini, lanjutnya. Diharapkan dapat mempercepat terealisasinya Operasi Katarak di Indonesia khususnya diwilayah Eks Karesidenan Banyumas dan Pekalongan sebanyak 243 mata. Serta dapat menggerakkan partisipasi dan memberikan dorongan berbagai komponen masyarakat baik unsur pemerintah, LSM, Tokoh Masyarakat serta swasta untuk saling bergotong royong dalam memberikan kontribusi kepada masyarakat yang kurang mampu dan sekaligus sebagai respon positif bagi kelancaran pelaksanaan kegiatan bhakti sosial operasi katarak ini.
Pada kesempatan yang sama, Pangdam IV/Dip menyampaikan bhakti sosial operasi katarak ini dilaksanakan dari tanggal 24 s.d 30 November 2017 secara serentak diseluruh jajaran Kodam IV/Dip yakni di Rumkit Tk II Dr.Soedjono Magelang, Rumkit Tk III Wijayakusuma Purwokerto, Rumkit Tk III Bhakti Wira Tamtama Semarang dan Rumkit Tk IV Dr.Asmir Salatiga.
Dikatakan Pangdam, agar dapat memberikan pelayanan secara maksimal kepada seluruh masyarakat, kegiatan ini juga melibatkan Babinsa yang bertugas mendapatkan sasaran utama yakni masyarakat penderita katarak yang kurang mampu serta dengan kondisi penglihatan yang buta.
Menurutnya, perwakilan Babinsa telah mendapat pembekalan materi oleh Tim Kesehatan tentang tata cara dan metode screening kepada calon pasien katarak, sehingga memudahkan dalam proses pelayanan kepada masyarakat penderita katarak.
"Saya sangat mengapresiasi setiap ide, gagasan dan langkah nyata yang dapat meningkatkan kapasitas satuan kita, sehingga mampu selalu hadir dan memberikan manfaat kepada anggota dan keluarganya serta masyarakat", ungkapnya.
"Sadarilah bahwa rakyat adalah ibu kandung TNI dan inti kekuatan kita adalah kemanunggalan TNI dan Rakyat. Saya berharap, setiap hal positif yang dilakukan oleh siapapun dari kita, dapat menginspirasi diri dan satuan yang lainnya untuk selalu melahirkan kebaikan dimanapun kita berada dan bertugas", terang Pangdam IV/Dip.
Sementara itu, Dandenkesyah 04.04.01 dr. Rudy Dwi Laksono, Sp.PD menyampaikan proses pelaksanaan screening awal bhakti sosial operasi katarak diwilayah Korem 071/Wk, dibagi dua pelaksanaan yakni diwilayah selatan dan wilayah pantura. Wilayah selatan meliputi masyarakat yang berada diwilayah Kodim 0701/Bms, Kodim 0702/Pbg dan Kodim 0704/Bna yang dilaksanakan pada tanggal 20 s.d 21 November 2017 bertempat di masing-masing Kodim. Sedangkan wilayah pantura meliputi wilayah Kodim 0710/Pkl, Kodim 0711/Pml, Kodim 0712/Tgl, dan Kodim 0736/Btg yang dilaksanakan pada tanggal 16 s.d 17 November 2017 bertempat dimasing-masing Kodim.
"Kegiatan ini dilaksanakan bekerjasama dengan Kemenkes RI dan segenap instansi lain uang membantu bhakti sosial operasi katarak dalam rangka hari Juang Kartika Ke-72", jelasnya.
"Operasi katarak itu sendiri dilaksanakan selama dua hari dari tanggal 27 s.d 28 November 2017 dengan jumlah 243 orang. Dengan target sasaran sebanyak 125 mata, hari ini ditarget 80 mata", terangnya. (htm44/hms).
Dikatakan Pangdam, menurut data penanggulangan buta katarak Persatuan Dokter Mata Indonesia (Perdami), penderita penyakit katarak di Jawa Tengah masih cukup tinggi, dengan angka kebutaan di Jawa Tengah mencapai 3,7 persen dari total penduduk.
"Penyakit katarak berada pada posisi pertama faktor penyumbang penyebab kebutaan, disusul glukoma, kelainan mata akibat kencing manis dan gangguan kacamata", terangnya.
"Menyikapi kondisi tersebut, TNI bekerjasama dengan Kemenkes RI dan Persatuan Dokter Mata Indonesia (Perdami), dalam rangka Hari Juang Kartika Tahun 2017 melaksanakan bhakti sosial katarak termasuk untuk diwilayah Jawa Tengah dan DIY", ungkapnya.
"Kegiatan ini sebagai wujud kepedulian TNI terhadap masyarakat yang kurang mampu dengan semangat untuk memantapkan kemanunggalan TNI dengan Rakyat, serta sebagai bagian dari upaya TNI untuk menyukseskan program pemerintah dalam memberantas kebutaan yang disebabkan oleh katarak", jelasnya.
Kegiatan ini, lanjutnya. Diharapkan dapat mempercepat terealisasinya Operasi Katarak di Indonesia khususnya diwilayah Eks Karesidenan Banyumas dan Pekalongan sebanyak 243 mata. Serta dapat menggerakkan partisipasi dan memberikan dorongan berbagai komponen masyarakat baik unsur pemerintah, LSM, Tokoh Masyarakat serta swasta untuk saling bergotong royong dalam memberikan kontribusi kepada masyarakat yang kurang mampu dan sekaligus sebagai respon positif bagi kelancaran pelaksanaan kegiatan bhakti sosial operasi katarak ini.
Pada kesempatan yang sama, Pangdam IV/Dip menyampaikan bhakti sosial operasi katarak ini dilaksanakan dari tanggal 24 s.d 30 November 2017 secara serentak diseluruh jajaran Kodam IV/Dip yakni di Rumkit Tk II Dr.Soedjono Magelang, Rumkit Tk III Wijayakusuma Purwokerto, Rumkit Tk III Bhakti Wira Tamtama Semarang dan Rumkit Tk IV Dr.Asmir Salatiga.
Dikatakan Pangdam, agar dapat memberikan pelayanan secara maksimal kepada seluruh masyarakat, kegiatan ini juga melibatkan Babinsa yang bertugas mendapatkan sasaran utama yakni masyarakat penderita katarak yang kurang mampu serta dengan kondisi penglihatan yang buta.
Menurutnya, perwakilan Babinsa telah mendapat pembekalan materi oleh Tim Kesehatan tentang tata cara dan metode screening kepada calon pasien katarak, sehingga memudahkan dalam proses pelayanan kepada masyarakat penderita katarak.
"Saya sangat mengapresiasi setiap ide, gagasan dan langkah nyata yang dapat meningkatkan kapasitas satuan kita, sehingga mampu selalu hadir dan memberikan manfaat kepada anggota dan keluarganya serta masyarakat", ungkapnya.
"Sadarilah bahwa rakyat adalah ibu kandung TNI dan inti kekuatan kita adalah kemanunggalan TNI dan Rakyat. Saya berharap, setiap hal positif yang dilakukan oleh siapapun dari kita, dapat menginspirasi diri dan satuan yang lainnya untuk selalu melahirkan kebaikan dimanapun kita berada dan bertugas", terang Pangdam IV/Dip.
Sementara itu, Dandenkesyah 04.04.01 dr. Rudy Dwi Laksono, Sp.PD menyampaikan proses pelaksanaan screening awal bhakti sosial operasi katarak diwilayah Korem 071/Wk, dibagi dua pelaksanaan yakni diwilayah selatan dan wilayah pantura. Wilayah selatan meliputi masyarakat yang berada diwilayah Kodim 0701/Bms, Kodim 0702/Pbg dan Kodim 0704/Bna yang dilaksanakan pada tanggal 20 s.d 21 November 2017 bertempat di masing-masing Kodim. Sedangkan wilayah pantura meliputi wilayah Kodim 0710/Pkl, Kodim 0711/Pml, Kodim 0712/Tgl, dan Kodim 0736/Btg yang dilaksanakan pada tanggal 16 s.d 17 November 2017 bertempat dimasing-masing Kodim.
"Kegiatan ini dilaksanakan bekerjasama dengan Kemenkes RI dan segenap instansi lain uang membantu bhakti sosial operasi katarak dalam rangka hari Juang Kartika Ke-72", jelasnya.
"Operasi katarak itu sendiri dilaksanakan selama dua hari dari tanggal 27 s.d 28 November 2017 dengan jumlah 243 orang. Dengan target sasaran sebanyak 125 mata, hari ini ditarget 80 mata", terangnya. (htm44/hms).
Tambahkan Komentar