Oleh : Fitria Agustin Indah Yulianti

Bulan Muharram merupakan bulan pertama dalam kalender Hijriah atau kalender Islam, yang menandai dimulainya tahun baru Islam. Nama "Muharram" berasal dari bahasa Arab yang berarti "yang diharamkan" atau "yang disucikan", merujuk pada kesakralan bulan ini dalam tradisi Islam.


Bulan Muharram telah ditetapkan sebagai salah satu dari empat bulan suci dalam Islam, bersama dengan Dzulqa'dah, Dzulhijjah, dan Rajab. Kesakralan bulan ini telah diakui sejak zaman pra-Islam dan kemudian dikukuhkan dalam ajaran Islam. Dalam Al-Quran, Allah SWT berfirman bahwa terdapat empat bulan suci di mana berperang dilarang kecuali untuk membela diri.


Tahun Hijriah sendiri dimulai sejak peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya dari Mekah ke Madinah pada tahun 622 Masehi. Sistem penanggalan ini ditetapkan pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab RA sebagai kalender resmi umat Islam.


Bulan Muharram memiliki beberapa keutamaan khusus dalam Islam. Puasa sunnah pada bulan ini, terutama pada tanggal 9 dan 10 Muharram, sangat dianjurkan dan memiliki pahala yang besar. Nabi Muhammad SAW bersabda bahwa puasa terbaik setelah Ramadan adalah puasa di bulan Muharram.


Hari kesepuluh Muharram, yang dikenal sebagai hari Asyura, memiliki kedudukan istimewa. Pada hari ini, umat Islam dianjurkan untuk berpuasa karena merupakan hari bersejarah ketika Allah SWT menyelamatkan Nabi Musa AS dan Bani Israil dari kejaran Firaun. Laut Merah terbelah untuk memberikan jalan kepada Nabi Musa AS dan kaumnya, sementara Firaun dan bala tentaranya tenggelam.


Selama bulan Muharram, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah sunnah seperti membaca Al-Quran, berdzikir, dan berdoa. Banyak Muslim yang menggunakan momentum pergantian tahun Hijriah ini untuk melakukan muhasabah atau introspeksi diri, mengevaluasi perjalanan spiritual mereka di tahun yang telah berlalu.


Beberapa tradisi yang umum dilakukan meliputi menghadiri kajian keagamaan, memperbanyak sedekah, dan melakukan kegiatan sosial kemasyarakatan. Di berbagai negara Muslim, bulan Muharram juga diperingati dengan berbagai kegiatan dakwah dan pendidikan keagamaan.


Bulan Muharram mengajarkan umat Islam tentang pentingnya memulai sesuatu dengan niat yang baik dan kesungguhan dalam beribadah. Pergantian tahun Hijriah menjadi momentum untuk berkomitmen pada perbaikan diri dan peningkatan kualitas ibadah.


Kisah Nabi Musa AS pada hari Asyura juga mengajarkan tentang kekuasaan Allah SWT dan pentingnya berserah diri kepada-Nya dalam menghadapi berbagai cobaan hidup. Hal ini mengingatkan umat Islam untuk selalu bersabar dan bertawakal dalam menghadapi tantangan.


Bulan Muharram bukan hanya sekadar penanda pergantian tahun dalam kalender Islam, tetapi juga momentum spiritual yang berharga untuk memperbaharui komitmen dalam beragama. Dengan memahami makna dan keutamaan bulan ini, umat Islam dapat memanfaatkannya untuk meningkatkan kualitas ibadah dan memperkuat hubungan dengan Allah SWT.


Semoga dengan datangnya bulan Muharram, umat Islam dapat meraih keberkahan dan hidayah-Nya, serta menjadikan tahun Hijriah yang baru sebagai awal yang lebih baik dalam menjalani kehidupan yang penuh dengan ketaatan dan kebaikan.

Bagikan :

Tambahkan Komentar