Hadroh Trisula Temanggung

Hadroh Trisula Temanggung

Pasang Iklanmu Di Sini!


Temanggung, Hariantemanggung.com
– Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah kembali melanjutkan agenda Sambang Pesantren yang kali ini digelar bersama RMI PCNU Temanggung di Pondok Pesantren Miftahurrosyidin, Cekelen, Temanggung, pada Selasa (19/8/2025).

Acara ini dihadiri jajaran RMI PCNU Temanggung, para pengasuh pesantren, pengurus pesantren, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Temanggung, BSI area manager Pekalongan, Branch Manager KCP Temanggung, serta pengurus RMI tingkat MWCNU. Kegiatan tersebut menjadi forum penting dalam merespons dinamika terkini yang dihadapi pesantren, mulai dari digitalisasi hingga penguatan peran pesantren dalam masyarakat.

Ketua PCNU Temanggung, K.H. Muchamad Nurul Yaqin, menyoroti tantangan besar yang dihadapi pesantren di era teknologi digital. Ia menegaskan bahwa pesantren seringkali kurang terekspos berita positifnya, sementara isu negatif yang kecil justru membesar di media.

“Media digital memang penting, namun terlalu aktif juga bisa menjadi boomerang bagi pesantren. Hari ini pesantren masih diserang dengan narasi feodalisme,” ungkapnya.

Kiai yang sering disapa Gus Nurul juga mengajak seluruh pihak, khususnya pengasuh pesantren dan pengurus NU di Temanggung, untuk kompak berbenah dan merumuskan langkah strategis dalam menjaga eksistensi pesantren.

Sementara itu, Kepala Kantor Kemenag Temanggung, H. Fatchur Rochman, menegaskan bahwa Kemenag akan terus mendorong program digitalisasi pesantren agar lebih adaptif dengan perkembangan zaman.

KH. Ahmad Fadlullah Turmudzi saat memberikan sambutan

Perwakilan RMI PWNU Jawa Tengah, KH. Ahmad Fadlullah Turmudzi menambahkan, program Sambang Pesantren bertujuan untuk memperkuat eksistensi madrasah diniyyah, menjaga tradisi kitab kuning, dan mendengarkan langsung aspirasi dari pesantren. 

“Kami ingin mencatat dan mengkoordinasi pondok pesantren serta madrasah diniyyah, karena kekuatan besar pendidikan agama itu berasal dari akar, yakni madrasah diniyyah,” jelasnya.


Dalam kegiatan ini juga dilakukan penandatanganan MoU antara RMI Temanggung dengan BSI Area Manager Pekalongan serta sosialisasi digitalisasi pesantren dari pihak BSI. Agenda dilanjutkan dalam tiga forum, yaitu Konsolidasi dan Koordinasi RMI PWNU dengan RMI PCNU, Halaqah Pengasuh Pesantren, dan Ceramah Motivasi Santri. (Red-Hartem-MP)


Tegalrejo, Hariantemanggung.com
– Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Tegalrejo mengadakan dialog kepemudaan hadirkan Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) INISNU Temanggung. Acara ini bertujuan untuk meningkatkan partisipasi pemuda dalam pengembangan potensi pemuda lingkungan sekitar.

Dialog yang berlangsung di RTQ Al Muhsin ini dihadiri oleh Kepala Desa Ngadirejo, jajaran pengurus KNPI, berbagai elemen pemuda, mahasiswa, dan pemuda setempat.

Dalam sambutannya, Ketua KNPI Tegalrejo, Rahman Rosyid, menyampaikan tujuan kegiatan untuk menjembatani antara KNPI dengan pemuda Tegalrejo. 

"Kegiatan ini sebagai media bagi pemuda Tegalrejo dalam menyampaikan aspirasi, mengadvokasi hak pemuda sehingga kita tindaklanjuti sebagai program yang akan kami realisasikan bersama mitra". paparnya

Sementara itu, kepala Desa Ngadirejo, Ngabedi mengapresiasi kegiatan tersebut sebagai media yang tepat bagi pemuda untuk berperan pada hal positif.

Dalam kesempatan itu juga turut dilakukan sosialisasi terkait KNPI Tegalrejo. Bung Nur Wakhid, menjabarkan bahwa KNPI sebagai organisasi kepemudaan nasional di Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan peran dan kontribusi pemuda dalam pembangunan nasional. KNPI  Tegalrejo memiliki anggota yang terdiri atas berbagai latarbelakang organisasi kepemudaan.

Disisi yang lain, Dekan FTK INISNU Temanggung, Andrian Gandi W, menyampaikan pentingnya kesadaran dan peran pemuda dalam menciptakan perubahan positif dan berkontribusi dalam pembangunan bangsa. 

"KNPI Tegalrejo memiliki peran penting dalam meningkatkan kesadaran dan partisipasi pemuda dalam pembangunan nasional, serta mengembangkan potensi dan kreativitas pemuda Tegalrejo yang dilandasi dengan kesadaran baik fenomenal, akses, maupun diri. Dalam menjalankan tentu bisa melibatkan lintas sektor dengan mitra strategis". tegasnya

Selanjutnya, "Kader KNPI Tegalrejo juga telah melakukan basic needs dengan melibatkan pemuda, stakeholder secara inklusif. Hal ini juga perlu menjadi perhatian khusus DPD KNPI Kabupaten Magelang, untuk menindaklanjuti masukan, kiprah, peran kader KNPI Tegalrejo". tandasnya

Pihaknya juga berharap kader KNPI Tegalrejo dapat dilibatkan ditingkat DPD dalam mengembangkan potensi dan kreativitas pemuda Kabupaten Magelang.

Peserta dialog juga diberikan kesempatan untuk berdiskusi dan mengajukan pertanyaan seputar isu-isu yang relevan dengan kepemudaan diantaranya e-commerce, literasi digital, branding lembaga dan pelatihan videografi.

Kegiatan yang dilaksanakan pada Senin (18/08/2025) ini diharapkan dapat memotivasi pemuda untuk lebih aktif berpartisipasi dalam kegiatan sosial dan kepemudaan yang mengarusutamakan pengembangan softskill atau kompetensi yang relevan sesuai zeitgeist. Peserta juga aktif dalam menyampaikan pendapatnya.

KNPI Tegalrejo berharap dialog ini bukan hanya menjadi ajang bertukar pikiran, tetapi juga sebagai langkah awal untuk membangun kolaborasi antara pemuda, organisasi, institusi, dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. (Red-Hartem-MP)


Semarang, Hariantemanggung.com
- Ketua LP Ma`arif NU PWNU Jawa Tengah Fakhruddin Karmani, menanggapi baik atas respon cepat Kemendikdasmen RI yang membatalkan Kegiatan Bimbingan Teknis Pembelajaran Mendalam, Koding/KA, dan Penguatan Karakter Region Jawa Tengah 2. Pihaknya mengapresiasi langkah itu, namun demikian menurutnya, LP Ma`arif NU PWNU Jawa tengah akan tetap komitmen mengawal dan menyuarakan keadilan dan kesetaraan pendidikan. 


Pembatalan itu terungkap dalam Surat Pembatala Undangan Peserta Kegiatan Bimbingan Teknis Pembelajaran Mendalam, Koding/KA, dan Penguatan Karakter Region Jawa Tengah 2 tertanggal 17 Agustus 2025 Nomor 2246/C4/DM.00.02/2025. 


"Kemendikdasmen RI harus hadir untuk semua bukan untuk satu golongan saja. Semua warga sekolah berhak mendapatkan perlakuan yang sama atas pendidikan sesuai amanat Undang-undang" ujarnya, Senin (18/8/2028).


Sebelumnya, Ketua Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif Nahdlatul Ulama PWNU Jawa Tengah Fakhruddin Karmani menyampaikan kritik terbuka kepada Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Prof Dr Abdul Mu'ti, M.Ed., secara terbuka melalui akun Facebook yang direspon banyak pihak melalui komentar-komentar di status tersebut.


Kritik itu ia sampaikan melalui akun Facebook pribadinya pada Sabtu 16 Agustus 2025. Lewat aku tersebut, Fakhruddin menulis surat terbuka sebagai berikut:


Yth. Prof Dr. Abdul Mu'ti

Mendikdasmen RI


Panjenengan adalah menteri Pendidikan RI, untuk semuanya bukan menteri Ormas.

Kami juga punya ribuan sekolah.

Paling tidak kasih kuota keadilan untuk di luar Ormas Bapak walau Qolilan.


Selamat HUT RI 80

Merdeka


Hal itu dilakukan Fakhruddin merespon Undangan Peserta Kegiatan Bimbingan Teknis Pembelajaran Mendalam, Koding/KA, dan Penguatan Karakter Region Jawa Tengah 2 tertanggal 15 Agustus 2025 dengan nomor 2218/C4/DM.00.02/2025 yang dikeluarkan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah yang ditandatangani secara digital oleh Direktur Sekolah Menengah Pertama,Maulani Mega Hapsari, S.IP, M.A. 


Surat undangan tersebut berisi undangan kegiatan Bimbingan Teknis Pembelajaran Mendalam, Koding/KA, dan Penguatan Karakter Region Jawa Tengah 2 yang hanya mengundang 200 peserta dari SD, SMP, dan SMA Muhammadiyah.


Dalam unggahan tersebut Fakhruddin juga melampirkan bukti Screen Short undangan Kegiatan Bimbingan Teknis Pembelajaran Mendalam, Koding/KA, dan Penguatan Karakter Region Jawa Tengah 2 yang mana peserta pelatihan 100% dari sekolah Muhammadiyah.


Lebih lanjut Fakhruddin juga meminta Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah juga melihat dan memastikan kembali terkait kebijakan bagi penerima BOS Afirmasi pelatihan AI dan Coding atau pelatihan lainnya dan juga lembaga pelaksana Diklatnya dan juga afirmasi lain dalam bantuan sekolah vokasi. 


“Ini harus adil dan merata untuk semua. Dikdasmen harus berdiri tegak di tengah-tengah anak bangsa, lihatlah semua, lembaga-lembaga penyelenggara pendidikan di Indonesia yang tersebar di penjuru negeri ini. Mereka semua punya jasa yang sama untuk mendidik dan membangun sumber daya manusia indonesia. Jadikanlah Kementerian Pendidikan rumah yang nyaman untuk semua," imbuhnya.  ()*


Semarang, Hariantemanggung.com
– Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT)  melaksanakan rangkaian kegiatan Monitoring Pelibatan Masyarakat dalam Pencegahan Terorisme di Jawa Tengah. Poin penting dalam Monitoring tersebut salah satunya adalah wacana pendirian FKPT mandiri di kabupaten/kota di Jawa Tengah. 


Hal itu diungkapkan oleh Kepala Subdirektorat Pemberdayaan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Letkol (Sus) Dr. Harianto, M.Pd., dalam kegiatan tersebut, Jumat (15/8/2025) bertempat di Quest Prime Pemuda, Semarang.


"Pencegahan terhadap terorisme wajib dilakukan karena hal itu merupakan amanat Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2018. FKPT di sini menjadi penyangga dalam pencegahan terorisme," katanya.


Kegiatan itu digelar setelah audiensi bersama Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Jawa Tengah. Dalam Monitoring tersebut, BNPT mengundang pengurus FKPT Jawa Tengah untuk mengikuti Monitoring. 


Harianto juga membeberkan, bahwa wacana pendirian FKPT mandiri telah bergulir di beberapa tempat seperti Jambi, Bungau, Lampung, Pringsewu, dan tempat lain. "Jawa Tengah seperti provinsi besar di Indonesia, sebenarnya dalam tanda kutip tidak sedang baik-baik saja, dengan jumlah penduduk 38,2 juta jiwa seperti yang disampaikan Mas Ketua FKPT Jateng Mas Ibda, ini sangat luas dan harus diperkuat pencegahan secara kelembagaan," katanya.


BNPT berharap, melalui kegiatan ini, banyak lahir ide baru, inovasi, sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan FKPT dapat semakin diperkuat sehingga upaya pencegahan terorisme berbasis pemberdayaan masyarakat berjalan lebih efektif di wilayah Jawa Tengah.


Sementara itu, Ketua FKPT Jawa Tengah Dr. Hamidulloh Ibda, M.Pd., mempresentasikan program kerja yang sudah terlaksana maupun yang sedang proses baik program mandatori maupun yang mandiri. Salah satunya yang sudah terlaksana adalah kegiatan Pitutur Cinta oleh Bidang Agama, Sosial-Ekonomi, dan Budaya FKPT Jateng.


"Kami sebenarnya siap mengawal pendirian FKPT mandiri. Di Jawa Tengah sudah ada FKPT Jepara. Tentu nanti akan kami koordinasikan karena bisa belajar praktik baik di sana," kata dia.


Ibda mengatakan, bahwa program nonmandatori juga sudah disoasialiasikan seperti Lomba Penulisan Artikel Opini bekerjasama dengan LPM GRIP INISNU Temanggung, lomba penulisan puisi antiradikal terorisme, dan lainnya.


"Mari kita terus bergandengan tangan, memperkuat kerjasama antar lembaga dan masyarakat, agar Indonesia, khususnya Jawa Tengah, bisa lebih aman dan bebas dari ancaman terorisme. Indonesia berdaulat, rakyat sejahtera, dan Indonesia maju adalah tujuan kita bersama.  FKPT Jateng hebat, Nusantara kuat," kata Ibda.


Di akhir kegiatan, Kabid Media, Hukum, dan Humas FKPT Jateng Khoirun Niam juga memberikan buku Kasidah-Kasidah Muhammad terbitan Pilar Nusantara kepada Kepala Subdirektorat Pemberdayaan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Letkol (Sus) Dr. Harianto, M.Pd., sebagai bentuk sumbangsih terhadap pendekatan sastrawi untuk mencegah terorisme. (Htm1)