Temanggung, Hariantemanggung.com - Kelompok mahasiswa magang dan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Terintegrasi dari Institut Islam Nahdlatul Ulama (INISNU) Temanggung resmi melaksanakan kegiatan serah terima mahasiswa di Madrasah Aliyah (MA) Mu’allimin Temanggung pada hari Senin (6/10/2025).
Temanggung, Hariantemanggung.com - Kelompok mahasiswa magang dan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Terintegrasi dari Institut Islam Nahdlatul Ulama (INISNU) Temanggung resmi melaksanakan kegiatan serah terima mahasiswa di Madrasah Aliyah (MA) Mu’allimin Temanggung pada hari Senin (6/10/2025).
Temanggung, Hariantemanggung.com– Pemerintah Kabupaten Temanggung menggelar acara pelantikan dan pengambilan sumpah/janji jabatan Direktur Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Bhumi Phala Wisata serta Dewan Direksi Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL) Temanggung TV untuk periode 2025-2030, Senin (6/10/2025), di Pendopo Jenar Kompleks Kantor Bupati Temanggung.
Acara tersebut dihadiri langsung oleh Bupati Temanggung Agus Setyawan yang melantik Direktur Perumda Bhumi Phala Wisata Temanggung Farizal Famuji, S.Sn., M.I.Kom.
Sementara itu, pelantikan jajaran Direksi LPPL Temanggung TV yaitu Direktur Utama Rizal Ifan Chanaris, SE., dan Direktur Penyiaran Mega Aprilia, S.ST., dilakukan oleh Ketua Dewan Pengawas Penyiaran LPPL Temanggung TV, Dr. Hamidulloh Ibda, M.Pd.
Dalam sambutannya, Bupati Temanggung menyampaikan bahwa Bhumi Phala Wisata sebagai BUMD harus mampu menghadirkan inovasi, layanan pariwisata berkualitas, dan kontribusi nyata bagi perekonomian daerah. "Dulu dipimpin Pak Bagus Pinuntun, nanti silakan banyak belajar dengan beliau," kata Bupati Agus Gondrong tersebut.
Pihaknya berharap jajaran direksi yang baru bisa membawa Bhumi Phala Wisata menjadi motor penggerak pariwisata Temanggung.
Pihaknya juga mengatakan, bahwa LPPL Temanggung TV juga menjadi aset Kabupaten Temanggung. "Temanggung TV ini didirikan senior saya, H. Mulyadi Bambang Sukarno, Bupati Temanggung ke-22. Jadi Mas Rizal ini menanggung beban berat warisan Pak Bambang Karno," lanjut Bupati.
Senada dengan itu, Dr. Hamidulloh Ibda menekankan bahwa LPPL Temanggung TV tidak hanya berfungsi sebagai media penyiaran, tetapi juga sebagai kanal edukasi, literasi, dan kontrol sosial masyarakat. “Direksi yang baru harus memiliki visi kreatif dan integritas tinggi dalam menghadirkan tayangan berkualitas yang mencerdaskan publik,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, hadir Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kabupaten Temanggung, Dewan Pengawas LPPL Temanggung TV, dan segenap tamu undangan. Pelantikan yang berlangsung khidmat tersebut diakhiri dengan penandatanganan berita acara serta sesi foto bersama. Para pejabat yang dilantik diharapkan segera menjalankan tugas dan program kerja agar dapat memberikan kontribusi optimal bagi pembangunan daerah Temanggung. (*)
Temanggung, Hariantemanggung.com - Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Temanggung sukses menyelenggarakan Pekan Madaris dan Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional 2025. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Ahad, (05/10/2025), bertempat di Institut Islam Nahdlatul Ulama (INISNU) Temanggung.
Acara tersebut diikuti oleh 250 santri dari 30 pondok pesantren se-Kabupaten Temanggung, dengan dukungan dari berbagai mitra RMI PCNU Temanggung, antara lain: YAPTINU Temanggung, Baznas Kabupaten Temanggung, Kemenag Kabupaten Temanggung, BSI KCP Temanggung, KSPPS Anugrah Temanggung, Lazisnu Temanggung, Halal Center INISNU Temanggung, serta Nisma & Friends Medical Care Temanggung.
Wakil Bupati Kabupaten Temanggung, Nadia Muna, yang juga berlatarbelakang sebagai santri turut memberikan apresiasi setinggi-tingginya terhadap kegiatan tersebut.
“Semoga melalui kegiatan ini lahir santriwan-santriwati yang tafaqquh fiddin, serta mampu berkiprah dan memberi manfaat bagi masyarakat,” ujar Wakil Bupati dalam sambutannya.
Sementara itu, Gus Muhammad Amin yang mewakili Ketua PCNU Temanggung, menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi sarana silaturahmi antar pesantren, bukan ajang untuk kompetisi tidak sehat.
Sebagai rangkaian kegiatan Hari Santri Nasional 2025 Kabupaten Temanggung, MQK terdiri dari bidang lomba MQK Ta’limul Muta’allim, MQK Fathul Qarib, MQK Tafsirul Jalalain, MHK Nadzom Aqidatul Awam, MQK Alfiyyah Ibnu Malik, Pidato Santri, dan MTQ. Sedangkan Pekan Madaris terdiri dari bidang lomba Tahfidz Surat Yasin, MQK Ghoyah wa Taqrib, Cerdas Cermat ke-NU-an, MTQ, Cipta Mars MADIN NU, Puitisasi santri Madin, Imla’ & Pegon, Hafalan (Amtsilah Tashrifiyah), Taqdimul Qisshoh (Bercerita), dan Rebana.
Ketua RMI PCNU Temanggung, Nashih Muhammad atau yang akrab disapa Gus Nashih, menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi dan mendukung kegiatan tersebut.
“Kami atas nama RMI PCNU Temanggung mengucapkan terima kasih kepada seluruh mitra, peserta dari berbagai pesantren, serta seluruh jajaran pengurus RMI yang telah berkontribusi dalam menyukseskan kegiatan ini,” ujar Gus Nashih.
Ia juga berharap ke depan, MQK dan Pekan Madaris akan semakin meningkat baik dari segi kuantitas peserta maupun ragam perlombaan, serta meningkatkan antusiasme di kalangan santri. Terkhusus Pekan Madaris ini menjadi tahapan awal dari rangkaian Pekan Madaris yang digelar secara berjenjang hingga tingkat provinsi. Selain menjadi wadah kompetisi antar madrasah diniyah se-Kabupaten Temanggung, kegiatan ini juga berfungsi sebagai ajang seleksi santri-santri terbaik yang akan mewakili kabupaten dalam Pekan Madaris tingkat Provinsi Jawa Tengah.
Dalam kesempatan tersebut, Gus Nashih juga memimpin pembacaan Al-Fatihah sebagai bentuk doa dan belasungkawa atas tragedi yang menimpa Pondok Pesantren Al-Khoziny Buduran Sidoarjo. (Red-Hartem-MPP)
SEMARANG, Hariantemanggung.com - Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jawa Tengah menyelenggarakan kegiatan Rembuk Merah Putih di Wisma Perdamaian Semarang, Rabu (1/10/2025). Kegiatan ini mengangkat tema mewujudkan pemuda cerdas, kritis dan cinta tanah air.
Ketua FKPT Jawa Tengah Dr. Hamidulloh Ibda, M.Pd., mengatakan Rembuk Merah Putih merupakan program mandatori Badan Nasional Pencegahan Terorisme (BNPT) melalui FKPT khusus Bidang Media, Hukum, dan Humas dan Bidang Perempuan dan Anak. Pihaknya mengundang peserta dari unsur mahasiswa kritis, organisasi masyarakat, perempuan dan anak serta kalangan media massa.
"Harapannya agar mereka bisa menyuarakan pendidikan untuk mencegah terorisme dan radikalisme," jelasnya.
Selama ini, lanjut Ibda, sejak 2020 hingga 2024 gejala-gejala radikalisme masih berjalan di masyarakat seperti beberapa demonstrasi anarkis yang sudah berlalu kemarin.
"Ini menjadi salah satu tugas kita bersama dalam rangka menciptakan narasi damai dan kontra radikalisasi serta deradikalisasi khususnya melalui fasilitasi oleh negara maupun yang lewat mandatori maupun yang sudah dilakukan," imbuhnya.
Sementara Deputi Bidang Pencegahan, perlindungan dan Deradikalisasi Mayjen TNI Sudaryanto mengatakan radikalisme dan terorisme adalah ancaman nyata yang terus merongrong bangsa. Tidak hanya mengancam keamanan namun juga merusak sendi sendi kebhinekaan yang menjadi fondasi NKRI.
"Kita harus terus memperkuat nilai nilai toleransi cinta kasih dan persaudaraan untuk melawan segala bentuk pemikiran yang mengarah pada kekerasan ,"ujarnya
Melalui Rembuk Merah Putih, imbuh Sudaryanto, BNPT berkomitmen membangun karakter generasi muda yang penuh kasih sayang toleransi dan cinta perdamaian. "Hal ini bukan sekadar slogan tetapi gerakan nyata untuk menanamkan nilai-nilai luhur cinta kepada Tuhan, sesama manusia dan diri sendiri," tandasnya.
Kegiatan yang berlangsung setengah hari itu menghadirkan narasumber sebagai keynote speaker Anggota Komisi XIII DPR RI, dr. Raja Faisal Manganju Sitorus. Usai itu dilanjut diskusi panel bersama Direktur Pencegahan BNPT RI Prof. Dr. Irfan Idris, M.A., penulis skenario nasional Swastika Nohara S.Psi, M.A., Komisioner Komisi Informasi Publik (KIP) Jateng Ermy Sri Ardhyanti, S.Sos., yang dimoderatori Kasubdit Pemberdayaan Masyarakat BNPT RI Kolonel (Sus) Dr. Harianto, S.Pd., M.Pd.
Rembuk Merah Putih ditutup dengan lomba penulisan feature tentang antiradikalisme dan terorisme yang diikuti peserta.(*)