Hadroh Trisula Temanggung

Hadroh Trisula Temanggung

Pasang Iklanmu Di Sini!


Purworejo, Hariantemanggung.com - Sebagai wujud tanggungjawab dan bentuk dukungan konkret untuk mewujudkan visi organisasi yang berdaya dan mandiri, LP Ma'arif NU Jawa Tengah bersama Musyawaroh Kepala Sekolah (MKKS) SMK Ma’arif NU Jawa Tengah menggelar kegiatan Rapat Koordinasi. Kegiatan tersebut juga sekaligus penyerahan bantuan dana operasional kepada MKKS SMK Ma’arif NU Jawa Tengah pada 30 Oktober 2025. 


Acara yang berlangsung di SMK NU 1 Bener Purworejo, dihadiri oleh Ketua LP Ma'arif NU Jateng, jajaran pengurus MKKS SMK Ma’arif se-Jawa Tengah, perwakilan LP Ma’arif kabupaten/kota.


Ketua MKKS SMK Ma’arif Jawa Tengah, Munhamir menyampaikan bahwa bantuan sebesar 148.175.000 ini merupakan wujud komitmen MKKS untuk memperkuat sinergi antar unit pendidikan di bawah naungan LP Ma’arif NU Jawa Tengah.


Sementara itu, Ketua LP Ma’arif NU Jawa Tengah, Fakhruddin Karmani mengapresiasi kekompakan dan komitmen SMK dibawah naungan LP Ma'arif Jateng yang terus berkolaborasi dengan semangat gotong royong antar sekolah.


"Kami ingin memastikan bahwa LP Ma’arif NU Jawa Tengah memiliki kapasitas operasional yang kuat serta siap menghadapi era organisasi yg Digdaya. Sinergi ini bukan hanya soal bantuan material, tetapi tentang membangun kemandirian dan daya saing sekolah Ma’arif. Kami ingin memastikan seluruh perangkat pendukung LP Ma'arif seperti MKKS punya program kerja yang adaptif dan inovatif untuk menghadapi perubahan zaman,” tuturnya.


Bantuan operasional ini diharapkan dapat memperkuat tata kelola MKKS SMK Ma’arif NU Jawa Tengah, meningkatkan efisiensi pelayanan serta memperluas akses uji kompetensi melaluk LSP P2 Ma'arif Jawa Tengah


Dengan semangat Menuju LP Ma’arif yang Berdaya dan Mandiri, kegiatan ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan transformasi kelembagaan Ma’arif NU Jawa Tengah menuju masa depan yang unggul, berdaya, profesional, berkarakter dan Mandiri.


Semarang, Hariantemanggung.com
— Lembaga Sertifikasi Profesi Pihak Kedua (LSP P2) Ma’arif NU Jawa Tengah menyelenggarakan Pelatihan Asesor Kompetensi pada tanggal 28 Oktober hingga 1 November 2025 di Hotel Siliwangi, Semarang. Kegiatan ini diikuti 36 peserta dari berbagai satuan pendidikan dan lembaga di bawah naungan LP Ma’arif NU se-Jawa Tengah.

Kegiatan ini bertujuan untuk mencetak asesor-asesor baru yang kompeten, profesional, dan berintegritas dalam melaksanakan proses sertifikasi kompetensi di lingkungan pendidikan Ma’arif NU. Para peserta dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan sesuai standar Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).

Ketua LP Ma’arif NU Jateng, Fakhruddin Karmani, dalam sambutannya menyampaikan bahwa pelatihan ini menjadi langkah strategis untuk memperkuat ekosistem sertifikasi kompetensi di lembaga pendidikan Ma’arif NU.

“Kami ingin memastikan setiap LSP P2 Ma’arif Jateng memiliki asesor kompetensi yang tersertifikasi, sehingga proses penilaian terhadap peserta didik dan tenaga pendidik dapat dilakukan secara objektif dan profesional,” ujarnya.

Selama lima hari pelaksanaan, peserta mendapatkan materi tentang prinsip asesmen kompetensi, penyusunan perangkat asesmen, serta praktik asesmen langsung yang dipandu oleh Master Asesor dari BNSP. Pada akhir pelatihan, peserta akan mengikuti uji kompetensi untuk memperoleh lisensi sebagai Asesor Kompetensi BNSP.

Anggota BNSP, Ulfah Mashfufah, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada LP Ma'arif NU Jawa Tengah atas terselenggaranya Diklat asesor sekaligus perkembangan LSP P2 Ma'arif Jateng.

"Asesor itu tiangnya LSP, jadi harus kuat dan menjaga integritas lembaga dalam penyelenggaraan asesi. LSP P2 Ma’arif NU Jawa Tengah harus dapat memperluas jangkauan layanan sertifikasi kompetensi serta meningkatkan mutu lulusan lembaga pendidikan Ma’arif NU di seluruh wilayah Jawa Tengah," ungkap Bu Ulfa.


Semarang, Hariantemanggung.com
- Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) P2 Ma’arif Jawa Tengah menggelar Diklat Asesor Kompetensi di Hotel Siliwangi, Semarang, pada 28 Oktober hingga 1 November 2025. Kegiatan ini diikuti oleh 35 calon asesor dari berbagai daerah yang siap memperkuat pelaksanaan sertifikasi di lingkungan pendidikan Ma’arif NU dan dari LPK Pengembangan Energi & Mineral Indonesia (LPK PEMI).


Dalam sambutannya, Hamzah Ahmad, Manajer Sertifikasi LSP P2 Ma’arif Jateng, menekankan pentingnya peran asesor dalam menjaga mutu pelaksanaan uji kompetensi. “LSP P2 Ma’arif Jateng telah mengasesi lebih dari 6.000 peserta. Kami membutuhkan tambahan asesor agar proses sertifikasi berjalan lancar dan kredibel,” ujarnya.


Sementara itu, Fakhruddin Karmani menegaskan pentingnya peningkatan kualitas guru dan lulusan SMK di bawah naungan Ma’arif NU. Ia juga menyinggung program kerja sama luar negeri, termasuk program Jepang yang telah diikuti sejumlah peserta didik Ma’arif Jateng. “Ketika anak-anak SMK punya kesadaran dan kompetensi, maka daya saing mereka akan meningkat. Mohon dimanapun para asesor berada, bantu kami memastikan kompetensi anak-anak tercapai dengan baik,” pesannya.


Dukungan juga datang dari Ulfah Mashfufah, Wakil Ketua Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), yang menegaskan pentingnya peran asesor dalam ekosistem sertifikasi nasional. “Asesor adalah tiangnya asesi. Tanpa asesor, sertifikasi tidak akan terwujud,” katanya. Ia menyebut bahwa hingga kini jumlah tenaga kerja tersertifikasi di Indonesia baru mencapai 5.221.000 orang, atau belum sampai lima persen dari total penduduk.


Ulfah menambahkan, percepatan sertifikasi menjadi kebutuhan mendesak bagi industri nasional dan global. “Kita ingin sertifikat kompetensi menjadi bukti nyata kemampuan tenaga kerja Indonesia, yang diakui tidak hanya di dalam negeri tetapi juga secara internasional,” ujarnya.


Ia menutup pesannya dengan menekankan nilai-nilai utama bagi asesor. “Kejujuran, imparsialitas, objektivitas, transparansi, dan kepercayaan adalah fondasi profesi asesor. Tanpa itu, sertifikasi kehilangan maknanya,” pungkasnya.


Semarang, Hariantemanggung.com
— Semangat kebersamaan dan nuansa hijau khas Nahdlatul Ulama (NU) menyelimuti Stadion Pandanaran, Wujil Bergas, Kabupaten Semarang, Sabtu (25/10/2025). Ribuan masyarakat tumpah ruah mengikuti Jalan Sehat Santri NU Jateng 2025, salah satu rangkaian utama dalam peringatan Hari Santri yang digelar Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah.


Sedikitnya 25 ribu peserta ikut ambil bagian dalam kegiatan tersebut. Mereka berasal dari berbagai daerah, mulai dari kalangan santri, pengurus NU, lembaga pendidikan, hingga masyarakat umum yang antusias mengikuti agenda tahunan ini.


Ketua Tanfidziyah PWNU Jawa Tengah, KH Abdul Ghaffar Rozin atau yang akrab disapa Gus Rozin, saat membuka acara menyampaikan rasa syukur atas kelancaran kegiatan meski sebelumnya kawasan Bergas diguyur hujan deras.


“Alhamdulillah, meskipun kemarin hujan, tapi cuaca bersahabat saat acara penting dimulai. Semalam ketika pentas wayang pun hujan berhenti, dan pagi ini cuaca cerah. Kupon peserta sebanyak 25 ribu semuanya habis dibagikan. Ini menandakan antusiasme masyarakat Kabupaten Semarang luar biasa,” ungkapnya.


Ia menjelaskan, kegiatan Jalan Sehat Santri bukan sekadar olahraga bersama, namun menjadi sarana NU hadir di tengah masyarakat dengan cara yang sederhana, membahagiakan, dan bermanfaat.


“PWNU Jateng ingin hadir di tengah masyarakat dengan kegiatan yang mudah diterima dan membawa manfaat. Jalan sehat ini bagian dari dakwah sosial, agar masyarakat merasa dekat dan bangga menjadi bagian dari NU,” imbuhnya.


Menurutnya, kegiatan seperti ini juga menumbuhkan nilai-nilai kebersamaan dan kesehatan jasmani di kalangan santri serta masyarakat umum. 


“Olahraga membawa manfaat tidak langsung bagi tubuh dan jiwa, dan dengan door prize semacam ini masyarakat semakin antusias mengikuti kegiatan yang positif,” jelasnya.


Bupati Kabupaten Semarang, H Ngesti Nugraha, yang turut hadir dalam kegiatan tersebut, menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada PWNU Jawa Tengah atas suksesnya seluruh rangkaian peringatan Hari Santri 2025 di wilayahnya.


“Selama acara ini, banyak kegiatan yang sangat bermanfaat bagi masyarakat. Ada pelatihan pertanian organik, pameran UMKM, pentas budaya, pengajian bandongan, dan pagelaran wayang kulit. Hari ini ditutup dengan jalan sehat yang melibatkan puluhan ribu orang. Ini luar biasa,” ujarnya.


Ia menambahkan, kegiatan seperti ini selaras dengan semangat pemerintah daerah untuk mendorong kesehatan masyarakat dan menguatkan perekonomian lokal melalui partisipasi pelaku UMKM. 


“Kami atas nama pemerintah daerah mengucapkan terima kasih, karena kegiatan NU selalu memberi dampak sosial dan ekonomi bagi masyarakat Kabupaten Semarang,” tambahnya.


Suasana Stadion Pandanaran kian meriah ketika panitia mengumumkan hadiah utama berupa dua paket umrah gratis yang disumbangkan oleh DPRD Kabupaten Semarang dan Grup Kompak Jakarta (Kanwil Kemenag Jateng).


Tak hanya itu, lima unit sepeda motor turut diundi untuk peserta beruntung dari Yayasan Badan Wakaf Sultan Agung (YBWSA), selain itu ada mitra dari Universitas Wahid Hasyim (Unwahas), PT Galang Anugerah Sejahtera, Rasika FM, serta lainnya.


Selain hadiah utama, panitia juga menyiapkan ratusan door prize menarik berupa sepeda, peralatan elektronik, dan paket sembako yang menambah semangat para peserta.


Ribuan peserta tampak berbaris rapi sejak pagi. Mereka mengenakan atribut bernuansa ala santri dan membawa bendera NU, menandakan semangat santri yang penuh kebersamaan. Di sepanjang rute jalan sehat, terdengar lantunan shalawat dan sorak gembira peserta yang menambah suasana khidmat sekaligus meriah.


Salah satu peserta, Ahmad Syaifuddin, santri asal Ambarawa, mengaku senang bisa ikut serta dalam kegiatan ini.


“Ini acara yang kami tunggu setiap tahun. Selain sehat, bisa silaturahim dengan banyak kiai dan teman-teman santri dari berbagai daerah,” katanya.


Acara Jalan Sehat Santri NU Jateng 2025 ini menjadi penutup rangkaian 30 kegiatan Hari Santri di Jawa Tengah yang telah berlangsung sejak 11 Oktober.